Bekasi (Antara Megapolitan) - Seorang staf di Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Kota Bekasi, Madun, menjadi korban perampokan saat mengantar uang tunai untuk perjalanan dinas anggota dewan senilai total Rp200 juta, Jumat (2/6).

"Dampaknya uang perjalanan dinas untuk 14 anggota dewan ke Palembang, Sumatera Selatan sejak Senin (5/6) hingga hari ini belum bisa dibayarkan," kata Kepala Sekretariat Dewan Kota Bekasi Junaedi di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, Madun mengaku menjadi korban perampokan di Jalan Perjuangan, Bekasi Utara hingga uang tunai Rp200 juta yang dibawanya hilang dibawa kabur pelaku.

"Peristiwa ini sudah dilaporkan kepada polisi. Kami juga laporkan kejadian ini ke Inspektorat dan Sekretaris Daerah (Sekda)," katanya.

Beberapa saat pascakejadian perampokan itu, Junaedi langsung meminta kepada anggota dewan yang akan melakukan perjalanan dinas ke Palembang untuk menunda keberangkatan mereka akibat insiden itu.

Namun rombongan tersebut tetap memaksa berangkat dengan alasan akomodasi hotel dan tiket perjalanan sudah terlanjur dipesan.

"Hotel dan tiket kan sudah dipesan. Jadi tetap jalan. Hanya tinggal surat pertanggungjawabannya (SPJ) yang belum karena musibah itu," katanya.

Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi Irman Irmansyah mengakui adanya sedikit kendala dalam perjalan kunjungan kerja ke Palembang akibat peristiwa perampokan itu.

"Kita turut prihatin atas kejadian itu, tapi Setwan juga harus bertanggung jawab dengan hal ini," katanya.

Menurut dia, kunjungan itu dilaksanakan dalam rangka tahapan pengesahan Peraturan Daerah tentang Pengelola Sampah.

"Apalagi perda ini sangat ditunggu masyarakat Bekasi," katanya.

Irman memastikan dirinya bersama 13 rekan lainnya menyelesaikan tugasnya di Palembang hingga, Rabu (7/6).

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017