Jakarta (Antara Megapolitan) - Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga ingin Makassar, Sulawesi Selatan, melahirkan lebih banyak pengusaha sebagai provinsi yang dalam 7 tahun terakhir pertumbuhan ekonominya tumbuh di atas rata-rata nasional.
"Sulsel tahun lalu bisa tumbuh 7,4 persen ekonominya, atau di atas rata rata nasional yang 5 persen. Itu karena perekonomian Sulsel didorong oleh ekonomi kerakyatan," kata Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Puspayoga sendiri berada di Makassar sejak Sabtu (3/6) untuk membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM KUKM se Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar.
Ia menegaskan, ekonomi kerakyatan di Sulsel tersebut selama ini ditumpu oleh para pelaku UKM dan wirausaha-wirausaha muda.
Oleh karena itu, ia sangat berharap tradisi tersebut diteruskan sekaligus didorong agar lebih banyak wirausaha pemula terlahir di Makassar.
Di provinsi Sulsel kata dia, tidak banyak pemodal besar, namun lebih banyak pemodal lokal yang tumbuh bersama majunya pertanian, perdagangan, perikanan, koperasi dan UKM.
"Inilah hakikat pertumbuhan yang sebenarnya karena dinikmati secara bersama," kata Puspayoga.
Oleh sebab itu pula, Puspayoga mengapresiasi Provinsi Sulsel yang mampu mendorong pertumbuhan ekonominya dalam 7 tahun terakhir selalu di atas rata-rata nasional.
Terkait dengan wirausaha, Puspayoga menekankan upaya semua pihak untuk mendorong terciptanya wirausaha baru khususnya di Makassar.
Untuk itu, kata dia, setidaknya tiga hal harus ditanamkan agar dapat dimiliki seseorang untuk bisa menjadi Wirausaha Pemula (WP).
"Ketiga hal itu pertama, kerja keras dan jujur, fokus dan yang ketiga, memiliki jiwa yang kreatif," kata Puspayoga.
Puspayoga menekankan, pentingnya seseorang memiliki tekad kerja keras sebagai semangat pantang menyerah, dan jujur untuk modal memperoleh kepercayaan, sedangkan fokus yang berarti profesionalisme terus dikembangkan.
Sementara memiliki jiwa kreatif sama maknanya dengan mengubah tantangan menjadi peluang.
Menurut Puspayoga, soal permodalan bukan masalah besar sebab hal itu bisa dibantu dengan berbagai skim pembiayaan yang disiapkan pemerintah, mulai bantuan pendanaan WP, Kredit Ultra Mikro, Kredit Usaha Rakyat (KUR), LPDB-KUMKM, sampai KURBE.
"Semua pembiayaaan itu akan disesuaikan dengan skala usaha masing-masing," kata Puspayoga.
Pihaknya akan terus membekali masyarakat termasuk calon wirausaha dengan program-program pelatihan dan pendampingan.
Meski ia menyadari dari berbagai pelatihan kewirausahaan, tidak semuanya akan menghasilkan wirausaha baru.
"Jika satu pelatihan pesertanya 300, bisa melahirkan 25 persen wirausaha baru saja itu sudah bagus," kata Menteri.
Namun, pihaknya yakin upaya-upaya pelatihan tetap sangat diperlukan untuk mendukung mereka yang ingin merintis usaha mandiri.
Oleh karena itu, pihaknya juga mendorong Pemerintah Daerah untuk turut serta menyelenggarakan program serupa di wilayah-wilayah yang potensial sebagai kantong wirausaha. (Ant).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Sulsel tahun lalu bisa tumbuh 7,4 persen ekonominya, atau di atas rata rata nasional yang 5 persen. Itu karena perekonomian Sulsel didorong oleh ekonomi kerakyatan," kata Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Puspayoga sendiri berada di Makassar sejak Sabtu (3/6) untuk membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM KUKM se Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar.
Ia menegaskan, ekonomi kerakyatan di Sulsel tersebut selama ini ditumpu oleh para pelaku UKM dan wirausaha-wirausaha muda.
Oleh karena itu, ia sangat berharap tradisi tersebut diteruskan sekaligus didorong agar lebih banyak wirausaha pemula terlahir di Makassar.
Di provinsi Sulsel kata dia, tidak banyak pemodal besar, namun lebih banyak pemodal lokal yang tumbuh bersama majunya pertanian, perdagangan, perikanan, koperasi dan UKM.
"Inilah hakikat pertumbuhan yang sebenarnya karena dinikmati secara bersama," kata Puspayoga.
Oleh sebab itu pula, Puspayoga mengapresiasi Provinsi Sulsel yang mampu mendorong pertumbuhan ekonominya dalam 7 tahun terakhir selalu di atas rata-rata nasional.
Terkait dengan wirausaha, Puspayoga menekankan upaya semua pihak untuk mendorong terciptanya wirausaha baru khususnya di Makassar.
Untuk itu, kata dia, setidaknya tiga hal harus ditanamkan agar dapat dimiliki seseorang untuk bisa menjadi Wirausaha Pemula (WP).
"Ketiga hal itu pertama, kerja keras dan jujur, fokus dan yang ketiga, memiliki jiwa yang kreatif," kata Puspayoga.
Puspayoga menekankan, pentingnya seseorang memiliki tekad kerja keras sebagai semangat pantang menyerah, dan jujur untuk modal memperoleh kepercayaan, sedangkan fokus yang berarti profesionalisme terus dikembangkan.
Sementara memiliki jiwa kreatif sama maknanya dengan mengubah tantangan menjadi peluang.
Menurut Puspayoga, soal permodalan bukan masalah besar sebab hal itu bisa dibantu dengan berbagai skim pembiayaan yang disiapkan pemerintah, mulai bantuan pendanaan WP, Kredit Ultra Mikro, Kredit Usaha Rakyat (KUR), LPDB-KUMKM, sampai KURBE.
"Semua pembiayaaan itu akan disesuaikan dengan skala usaha masing-masing," kata Puspayoga.
Pihaknya akan terus membekali masyarakat termasuk calon wirausaha dengan program-program pelatihan dan pendampingan.
Meski ia menyadari dari berbagai pelatihan kewirausahaan, tidak semuanya akan menghasilkan wirausaha baru.
"Jika satu pelatihan pesertanya 300, bisa melahirkan 25 persen wirausaha baru saja itu sudah bagus," kata Menteri.
Namun, pihaknya yakin upaya-upaya pelatihan tetap sangat diperlukan untuk mendukung mereka yang ingin merintis usaha mandiri.
Oleh karena itu, pihaknya juga mendorong Pemerintah Daerah untuk turut serta menyelenggarakan program serupa di wilayah-wilayah yang potensial sebagai kantong wirausaha. (Ant).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017