Dewan Pimpinan Derah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bekerja sama dengan LDII News Network (LINES) DPP LDII menghelat pelatihan jurnalistik untuk memasifkan publikasi dakwah.
Ketua DPD LDII Kota Bogor Rajab Tampubolon dalam keterangannya, Sabtu, mengungkapkan pelatihan tersebut dilaksanakan pada 6-7 Juli 2024 di Graha LDII Kota Bogor.
Pelatihan yang diikuti 69 peserta perwakilan PC dan PAC se-Bogor Raya itu, menghadirkan pemateri dari DPP LDII Fachrizal Wicaksono, Frediansyah Firdaus, Eko Mugiyanto, dan dua jurnalis dari LINES DPP LDII.
“Sekarang eranya media. Dahulu, pemberitaan melalui media cetak, mengalami keterbatasan, di mana konsumen harus membeli terlebih dahulu, agar bisa membaca berita. Kini, dengan media online, di manapun berada, bisa mengakses berita,” kata Rajab.
Melihat potensi tersebut, ia menegaskan, LINES se-Bogor Raya harus bisa mengambil peran memasifkan pemberitaan LDII.
“Untuk mensosialisasikan dan mengkomunikasikan LDII kepada masyarakat luas, melalui media online yang dikelola LINES,” ujar Rajab.
Senada dengan Rajab, Frediansyah Firdaus mengingatkan, agar peran LINES semakin kuat, para generasi muda harus berkontribusi beramal saleh.
“Dengan membuat dan menyebarkan konten-konten positif,” ujarnya.
Selanjutnya, berbicara mengenai maraknya ujaran kebencian, Fredi mengingatkan peserta untuk tidak selalu merespon informasi di media sosial.
“Tidak perlu berdebat di medsos. Kita hanya perlu memproduksi konten yang informatif dan inspiratif serta bermuatan kebaikan, sehingga masyarakat luas merasakan manfaatnya,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator LINES DPP LDII, Fachrizal Wicaksono mengatakan, pada era digital saat ini, masyarakat disuguhi berbagai macam informasi dari berbagai media, baik itu televisi, media cetak, maupun media sosial. Informasi mengalir begitu cepat dan kadang tanpa filter yang memadai.
"Oleh karena itu, penting bagi generasi muda, untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang ilmu jurnalistik," ujarnya.
Menguasai jurnalistik, tambah Wicak, tidak hanya mampu menulis berita.
"Lebih dari itu, mengajarkan berpikir kritis, menganalisis informasi dengan baik, dan memproduksi konten yang benar, objektif, serta bermanfaat bagi masyarakat," tambahnya.
Ia melanjutkan, generasi muda harus bisa memahami etika jurnalistik dan kemampuan menulis serta melaporkan berita dengan benar.
"Baik itu dalam format televisi, media cetak, maupun media sosial, harus memastikan bahwa setiap informasi yang disebarkan memiliki dasar yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan," tuturnya.
DPP LDII berharap melalui pelatihan ini, peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi jurnalis yang andal,
"Kami yakin, dengan bekal ilmu yang cukup, para peserta pelatihan jurnalistik se-Bogor Raya dapat menjadi agen perubahan yang positif, menyebarkan berita positif mengenai LDII," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Ketua DPD LDII Kota Bogor Rajab Tampubolon dalam keterangannya, Sabtu, mengungkapkan pelatihan tersebut dilaksanakan pada 6-7 Juli 2024 di Graha LDII Kota Bogor.
Pelatihan yang diikuti 69 peserta perwakilan PC dan PAC se-Bogor Raya itu, menghadirkan pemateri dari DPP LDII Fachrizal Wicaksono, Frediansyah Firdaus, Eko Mugiyanto, dan dua jurnalis dari LINES DPP LDII.
“Sekarang eranya media. Dahulu, pemberitaan melalui media cetak, mengalami keterbatasan, di mana konsumen harus membeli terlebih dahulu, agar bisa membaca berita. Kini, dengan media online, di manapun berada, bisa mengakses berita,” kata Rajab.
Melihat potensi tersebut, ia menegaskan, LINES se-Bogor Raya harus bisa mengambil peran memasifkan pemberitaan LDII.
“Untuk mensosialisasikan dan mengkomunikasikan LDII kepada masyarakat luas, melalui media online yang dikelola LINES,” ujar Rajab.
Senada dengan Rajab, Frediansyah Firdaus mengingatkan, agar peran LINES semakin kuat, para generasi muda harus berkontribusi beramal saleh.
“Dengan membuat dan menyebarkan konten-konten positif,” ujarnya.
Selanjutnya, berbicara mengenai maraknya ujaran kebencian, Fredi mengingatkan peserta untuk tidak selalu merespon informasi di media sosial.
“Tidak perlu berdebat di medsos. Kita hanya perlu memproduksi konten yang informatif dan inspiratif serta bermuatan kebaikan, sehingga masyarakat luas merasakan manfaatnya,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator LINES DPP LDII, Fachrizal Wicaksono mengatakan, pada era digital saat ini, masyarakat disuguhi berbagai macam informasi dari berbagai media, baik itu televisi, media cetak, maupun media sosial. Informasi mengalir begitu cepat dan kadang tanpa filter yang memadai.
"Oleh karena itu, penting bagi generasi muda, untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang ilmu jurnalistik," ujarnya.
Menguasai jurnalistik, tambah Wicak, tidak hanya mampu menulis berita.
"Lebih dari itu, mengajarkan berpikir kritis, menganalisis informasi dengan baik, dan memproduksi konten yang benar, objektif, serta bermanfaat bagi masyarakat," tambahnya.
Ia melanjutkan, generasi muda harus bisa memahami etika jurnalistik dan kemampuan menulis serta melaporkan berita dengan benar.
"Baik itu dalam format televisi, media cetak, maupun media sosial, harus memastikan bahwa setiap informasi yang disebarkan memiliki dasar yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan," tuturnya.
DPP LDII berharap melalui pelatihan ini, peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi jurnalis yang andal,
"Kami yakin, dengan bekal ilmu yang cukup, para peserta pelatihan jurnalistik se-Bogor Raya dapat menjadi agen perubahan yang positif, menyebarkan berita positif mengenai LDII," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024