Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu menyuarakan kepada para pemangku kepentingan bahwa Kabupaten Bogor, Jawa Barat sedang dalam kondisi darurat sampah.
"Sudah saatnya Kabupaten Bogor mendeklarasikan sebagai daerah dalam keadaan darurat sampah agar pengelolaannya e depan bisa lebih optimal," ungkapnya di Cibinong, Rabu.
Asmawa menginginkan para pemangku kepentingan termasuk jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor agar memiliki perspektif baru dalam pengelolaan sampah, sehingga pengelolaannya dapat dilakukan dengan optimal.
Ia menegaskan bahwa sampai hari ini kondisi sampah di Kabupaten Bogor belum tertangani secara baik dan profesional.
Baca juga: Satpol PP Bogor segel tempat pembuangan sampah ilegal di Rumpin
Baca juga: Ketua DPRD Bogor ingatkan warga jangan sembarangan bakar sampah
“Produksi sampah di Kabupaten Bogor per harinya di kisaran 2.700 ton, sampai hari ini masih dikelola secara konvensional maksimal sampai sekitar 1.200 ton. Sisanya sebanyak 1.500 ton belum bisa terkelola,” ujar Asmawa.
Pemerintah Kabupaten Bogor telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mereduksi jumlah sampah yang belum tertangani, salah satunya dengan mengandalkan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo.
Kabupaten Bogor mendapatkan kuota pengiriman sampah empat truk per hari ke TPPAS Lulut Nambo ketika mulai beroperasi.
Baca juga: TPPAS Nambo uji coba mengolah sampah 50 ton jelang dioperasionalkan
TPPAS Lulut Nambo saat ini sedang dalam tahap persiapan operasional dengan kapasitas pengolahan sampah 50 ton per hari dan mampu menghasilkan refuse derived fuel (RDF) 35 persen dan biomassa 16 persen dari berat sampah yang diolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Sudah saatnya Kabupaten Bogor mendeklarasikan sebagai daerah dalam keadaan darurat sampah agar pengelolaannya e depan bisa lebih optimal," ungkapnya di Cibinong, Rabu.
Asmawa menginginkan para pemangku kepentingan termasuk jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor agar memiliki perspektif baru dalam pengelolaan sampah, sehingga pengelolaannya dapat dilakukan dengan optimal.
Ia menegaskan bahwa sampai hari ini kondisi sampah di Kabupaten Bogor belum tertangani secara baik dan profesional.
Baca juga: Satpol PP Bogor segel tempat pembuangan sampah ilegal di Rumpin
Baca juga: Ketua DPRD Bogor ingatkan warga jangan sembarangan bakar sampah
“Produksi sampah di Kabupaten Bogor per harinya di kisaran 2.700 ton, sampai hari ini masih dikelola secara konvensional maksimal sampai sekitar 1.200 ton. Sisanya sebanyak 1.500 ton belum bisa terkelola,” ujar Asmawa.
Pemerintah Kabupaten Bogor telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mereduksi jumlah sampah yang belum tertangani, salah satunya dengan mengandalkan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo.
Kabupaten Bogor mendapatkan kuota pengiriman sampah empat truk per hari ke TPPAS Lulut Nambo ketika mulai beroperasi.
Baca juga: TPPAS Nambo uji coba mengolah sampah 50 ton jelang dioperasionalkan
TPPAS Lulut Nambo saat ini sedang dalam tahap persiapan operasional dengan kapasitas pengolahan sampah 50 ton per hari dan mampu menghasilkan refuse derived fuel (RDF) 35 persen dan biomassa 16 persen dari berat sampah yang diolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024