Sukabumi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mempercepat pembangunan sarana seperti jalan raya menuju objek wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
"Kami berharap pembangunan sarana jalan raya menuju objek wisata ini bisa menambah kedatangan wisatawan baik tingkat lokal maupun mancanegara," kata Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono di Sukabumi, Kamis.
Saat ini, Pemprov Jabar tengah melakukan peningkatan ruas jalan penghubung menuju Geopark Ciletuh Palabuhanratu tersebut mulai dari Loji-Cibutun-Balewer-Puncak Darma dengan panjang ruas jalan tersebut mencapai 13,5 km dengan anggaran Rp96 miliar.
Pembangunan sarana khususnya infrastruktur jalan ini juga menjadi salah satu syarat diakuinya Geopark Ciletuh Palabuhan sebagai geopark dunia oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (Unesco).
Selain itu, pemberdayaan masyarakat sekitar lokasi juga menjadi salah satu syarat wajib sehingga Pemkab Sukabumi sudah mempunyai banyak program untuk melibatkan warga sekitar geopark khususnya dalam peningkatan perekonomian rakyat.
"Kami mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendorong percepatan pembangunan Geopark Ciletuh Palabuhanratu ini karena diyakini objek wisata alam ini bisa menjadi pusat tujuan kedatangan wisman sehingga kesejahteraan dan perekonomian warga terdongkrak," katanya.
Adjo mengatakan, promosi geopark pun terus dilakukan pihaknya baik di tingkat nasional maupun internasional. Bahkan, keberadaannya menjadi perhatian utama baik Pemprov Jabar hingga pemerintah pusat.
Sementara, pendukung pariwisata Kabupaten Sukabumi Yanyan Nuryanto keberadaan Geopark Ciletuh Palabuhanratu ini bisa menjadi ajang memperkenalkan Kabupaten Sukabumi ke mata dunia, namun harus didukung dengan adanya sarana dan prasarana yang mumpuni.
Tidak hanya infrastruktur saja, tetapi pemberdayaan masyarakat pun harus diperhatikan. Jangan sampai warga lokal menjadi penonton.
"Kami terus mendukung percepatan pembangunan objek wisata ini dan diharapkan adanya geopark Kabupaten Sukabumi semakin terkenal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Kami berharap pembangunan sarana jalan raya menuju objek wisata ini bisa menambah kedatangan wisatawan baik tingkat lokal maupun mancanegara," kata Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono di Sukabumi, Kamis.
Saat ini, Pemprov Jabar tengah melakukan peningkatan ruas jalan penghubung menuju Geopark Ciletuh Palabuhanratu tersebut mulai dari Loji-Cibutun-Balewer-Puncak Darma dengan panjang ruas jalan tersebut mencapai 13,5 km dengan anggaran Rp96 miliar.
Pembangunan sarana khususnya infrastruktur jalan ini juga menjadi salah satu syarat diakuinya Geopark Ciletuh Palabuhan sebagai geopark dunia oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (Unesco).
Selain itu, pemberdayaan masyarakat sekitar lokasi juga menjadi salah satu syarat wajib sehingga Pemkab Sukabumi sudah mempunyai banyak program untuk melibatkan warga sekitar geopark khususnya dalam peningkatan perekonomian rakyat.
"Kami mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendorong percepatan pembangunan Geopark Ciletuh Palabuhanratu ini karena diyakini objek wisata alam ini bisa menjadi pusat tujuan kedatangan wisman sehingga kesejahteraan dan perekonomian warga terdongkrak," katanya.
Adjo mengatakan, promosi geopark pun terus dilakukan pihaknya baik di tingkat nasional maupun internasional. Bahkan, keberadaannya menjadi perhatian utama baik Pemprov Jabar hingga pemerintah pusat.
Sementara, pendukung pariwisata Kabupaten Sukabumi Yanyan Nuryanto keberadaan Geopark Ciletuh Palabuhanratu ini bisa menjadi ajang memperkenalkan Kabupaten Sukabumi ke mata dunia, namun harus didukung dengan adanya sarana dan prasarana yang mumpuni.
Tidak hanya infrastruktur saja, tetapi pemberdayaan masyarakat pun harus diperhatikan. Jangan sampai warga lokal menjadi penonton.
"Kami terus mendukung percepatan pembangunan objek wisata ini dan diharapkan adanya geopark Kabupaten Sukabumi semakin terkenal," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017