Bogor (Antara Megapolitan) - PT Marga Sarana Jabar (MSJ) mengubah rencana pengerjaan Tol BORR sesi II B dari 17 bulan kerja menjadi 15 bulan kerja untuk mendukung program pemerintah pusat dalam percepatan pembangunan proyek jalan tol.
"Kami melakukan percepatan pengerjaan proyek dari target awalnya 17 bulan menjadi 15 bulan, jadi Mei 2018 nanti BORR Sesi II B bisa beroperasi," kata Direktur Utama PT MSJ Hendro Atmodjo, di Bogor, Rabu.
Hendro menjelaskan, percepatan pengerjaan proyek dilakukan karena adanya penambahan peralatan, serta pembangunan dilakukan di atas jalan layang, tidak di permukaan tanah.
"Kami bermain pada elevated, bukan di atas permukaan tanah, jadi tidak perlu pemadatan tanah," katanya.
Selain itu, kendala soal jaringan listrik PLN yang masih menjadi hambatan telah teratasi, dengan koordinasi yang baik antara MSJ dan PLN untuk memindahkan jaringan listrik yang terkena proyek pembangunan Tol BORR sesi IIB.
"Kerja sama dengan PLN cukup membantu, sehingga persoalan jaringan listrik PLN teratasi dan mempercepat proses pengerjaan," katanya lagi.
Selain itu, lanjutnya, WIKA sebagai pelaksana proyek dinilai memiliki keahlian untuk mempercepat proyek pembangunan jalan tol nasional tersebut.
Pembangunan Tol BORR sesi IIB dimulai awal 2017 lalu, dengan panjang 2,6 kilometer menghubungkan Kedung Badang sampai Simpang Yasmin.
"Setelah sesi IIB selesai, kami akan lanjut ke sesi III yakni dari Yasmin sampai Atang Sadjaya dan dari Atang Sadjaya sampai Depok," kata Hendro pula.
Terkait pemindahan dan ganti rugi pohon yang terkena proyek jalan Tol BORR telah selesai dikerjakan oleh PT MSJ. Pergantian sebanyak 1.000 batang telah diserahkan ke Pemerintah Kota Bogor.
"Begitu pula pohon yang dipindahkan, sudah hampir semuanya ada 400 lebih sudah ditaruh di tempat karantina," kata Hendro.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Kami melakukan percepatan pengerjaan proyek dari target awalnya 17 bulan menjadi 15 bulan, jadi Mei 2018 nanti BORR Sesi II B bisa beroperasi," kata Direktur Utama PT MSJ Hendro Atmodjo, di Bogor, Rabu.
Hendro menjelaskan, percepatan pengerjaan proyek dilakukan karena adanya penambahan peralatan, serta pembangunan dilakukan di atas jalan layang, tidak di permukaan tanah.
"Kami bermain pada elevated, bukan di atas permukaan tanah, jadi tidak perlu pemadatan tanah," katanya.
Selain itu, kendala soal jaringan listrik PLN yang masih menjadi hambatan telah teratasi, dengan koordinasi yang baik antara MSJ dan PLN untuk memindahkan jaringan listrik yang terkena proyek pembangunan Tol BORR sesi IIB.
"Kerja sama dengan PLN cukup membantu, sehingga persoalan jaringan listrik PLN teratasi dan mempercepat proses pengerjaan," katanya lagi.
Selain itu, lanjutnya, WIKA sebagai pelaksana proyek dinilai memiliki keahlian untuk mempercepat proyek pembangunan jalan tol nasional tersebut.
Pembangunan Tol BORR sesi IIB dimulai awal 2017 lalu, dengan panjang 2,6 kilometer menghubungkan Kedung Badang sampai Simpang Yasmin.
"Setelah sesi IIB selesai, kami akan lanjut ke sesi III yakni dari Yasmin sampai Atang Sadjaya dan dari Atang Sadjaya sampai Depok," kata Hendro pula.
Terkait pemindahan dan ganti rugi pohon yang terkena proyek jalan Tol BORR telah selesai dikerjakan oleh PT MSJ. Pergantian sebanyak 1.000 batang telah diserahkan ke Pemerintah Kota Bogor.
"Begitu pula pohon yang dipindahkan, sudah hampir semuanya ada 400 lebih sudah ditaruh di tempat karantina," kata Hendro.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017