Sukabumi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Sukabumi Provinsi Jawa Barat menyebar anggota Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk memantau pergerakan harga dan mengantisipasi lonjakan harga secara tiba-tiba yang bisa membuat panik masyarakat.

"Tugas utama Satgas Pangan ini selain memantau flutuasi harga, juga mengawasi alur pasokan barang dari daerah penghasil oleh distributor agar benar-benar sampai ke pasar," kata Kepala Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi Ayep Supriatna di Sukabumi, Rabu.

Adapun anggota satgas tersebut berasal dari berbagai elemen, baik dari pihak pemerintah maupun aparat keamanan.

Mereka sudah ditugaskan sesuai wilayahnya dan akan bekerja secara "silent" memantau setiap perkembangan barang khususnya harga, pasokan atau persediaan.

Selain itu, Satgas Pangan juga mempunyai wewenang mengungkap penimbunan barang dan selalu berkoordinasi dengan atasannya. Jika ada temuan maka petugas gabungan akan melakukan penggerebekan.

Namun, hingga saat ini pasokan atau persediaan barang masih normal walaupun ada kenaikan permintaan serta harga masih dalam batas wajar. Menurut dia, hasil pemantauan sementara belum ada indikasi terjadinya penimbunan barang.

Namun pengawasan tetap ditingkatkan apalagi saat permintaan kembali meningkat yang diprediksi mulai terjadi pada pertengahan Ramadhan dan puncaknya diperkirakan mulai H-7 Idul Fitri 1438 Hijriah.

"Kami tidak hanya mengandalkan Satgas Pangan saja, tetapi petugas dari dinas juga akan ditugaskan juga untuk memantau perkembangan harga," tambahnya.

Ayep mengimbau warga agar tidak melakukan aksi borong barang, tetapi membelilah secara bijak sesuai dengan kebutuhan. Selama ini masyarakat kerap panik baik menjelang Ramadhan maupun Idul Fitri sehingga melakukan pembelian dengan jumlah yang besar dengan alasan untuk persediaan.

Kondisi itu berimbas pada harga yang meningkat karena pasokan yang tetap tetapi permintaan melonjak drastis. "Namun Kota Sukabumi tidak pernah kekurangan apalagi mengalami kelangkaan barang pangan maka dari itu warga tidak perlu panik atau khawatir," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017