Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan pentingnya transformasi teknologi kesehatan untuk menjaga orang agar tetap sehat.
"Itulah kenapa kita membutuhkan peta genetik untuk pencegahan yang lebih sensitif dan optimal di masa mendatang, sehingga health expenditure menjadi lebih rendah, penggunaan APBN lebih efektif, dan angka harapan hidup penduduk Indonesia menjadi lebih tinggi," kata Dante Saksono Harbuwono, saat menghadiri kegiatan UI Health Innovation Expo 2024 di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro, Kamis.
Menurutnya, jika dievaluasi health expenditure (pengeluaran kesehatan) sebuah negara hampir semuanya lebih besar dibandingkan Gross National Product (GNP).
Baca juga: Wamenkes mengaku terkesan dengan penyelenggaraan The 1st UI Health Innovation
Namun lanjut dia ada dua negara yang memiliki health expenditure lebih rendah daripada GNP, yakni Kuba dan India. Hal itu karena selain harga obatnya murah, kegiatan promotif dan preventif di dua negara tersebut dilakukan lebih masif.
Wamenkes menyebutkan bahwa saat ini Kemenkes tengah melakukan transformasi sistem kesehatan yang meliputi transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, dan teknologi kesehatan.
Transformasi teknologi kesehatan dinilai sangat penting mengingat adanya kemajuan teknologi digital saat ini dan perubahan budaya dan perilaku masyarakat dalam mengakses transformasi dan layanan kesehatan.
Baca juga: Wamenkes: 2.316 dari total 3.057 rumah sakit penuhi 12 kriteria implementasi KRIS
“Saat ini, telemedisin dimanfaatkan untuk berbagai layanan kesehatan, termasuk untuk penyakit rujuk balik. Pengembangan telemedisin terus dilakukan, terutama untuk penyakit prioritas seperti penyakit jantung dan kanker," katanya.
"Pada penanganan kanker, Kemenkes meluncurkan Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) pada Agustus 2022 sebagai media untuk menghimpun data genomics, sehingga pencegahan kanker dapat dilakukan sejak dini,” ujarnya.
Wamenkes menegaskan pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan tidak hanya diterapkan untuk layanan, tetapi juga inovasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Itulah kenapa kita membutuhkan peta genetik untuk pencegahan yang lebih sensitif dan optimal di masa mendatang, sehingga health expenditure menjadi lebih rendah, penggunaan APBN lebih efektif, dan angka harapan hidup penduduk Indonesia menjadi lebih tinggi," kata Dante Saksono Harbuwono, saat menghadiri kegiatan UI Health Innovation Expo 2024 di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro, Kamis.
Menurutnya, jika dievaluasi health expenditure (pengeluaran kesehatan) sebuah negara hampir semuanya lebih besar dibandingkan Gross National Product (GNP).
Baca juga: Wamenkes mengaku terkesan dengan penyelenggaraan The 1st UI Health Innovation
Namun lanjut dia ada dua negara yang memiliki health expenditure lebih rendah daripada GNP, yakni Kuba dan India. Hal itu karena selain harga obatnya murah, kegiatan promotif dan preventif di dua negara tersebut dilakukan lebih masif.
Wamenkes menyebutkan bahwa saat ini Kemenkes tengah melakukan transformasi sistem kesehatan yang meliputi transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, dan teknologi kesehatan.
Transformasi teknologi kesehatan dinilai sangat penting mengingat adanya kemajuan teknologi digital saat ini dan perubahan budaya dan perilaku masyarakat dalam mengakses transformasi dan layanan kesehatan.
Baca juga: Wamenkes: 2.316 dari total 3.057 rumah sakit penuhi 12 kriteria implementasi KRIS
“Saat ini, telemedisin dimanfaatkan untuk berbagai layanan kesehatan, termasuk untuk penyakit rujuk balik. Pengembangan telemedisin terus dilakukan, terutama untuk penyakit prioritas seperti penyakit jantung dan kanker," katanya.
"Pada penanganan kanker, Kemenkes meluncurkan Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) pada Agustus 2022 sebagai media untuk menghimpun data genomics, sehingga pencegahan kanker dapat dilakukan sejak dini,” ujarnya.
Wamenkes menegaskan pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan tidak hanya diterapkan untuk layanan, tetapi juga inovasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024