Mulia Industry Group menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia dalam upaya mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang pendidikan berbasis lingkungan hidup melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.
"Mulia Eco Fest 2024 merupakan wujud komitmen kami dalam mendukung SDGs (Sustainable Development Goals) melalui program Corporate Social Responsibility," kata Plant Division Head PT Muliaglass Nur Wulan di Cikarang, Selasa.
Ia mengatakan Mulia Eco Fest 2024 juga merupakan salah satu rangkaian memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 dengan tema 'Land Restoration, Desertification and Drought Resilience' yang ditetapkan oleh The United Nations Environment Programme (UNEP).
Rangkaian Mulia Eco Fest 2024 meliputi peresmian TPS 3R, pengukuhan Forum Bank sampah Desa Sukaragam, pameran UMKM berbasis ramah lingkungan, perlombaan keramik dan glass block bertema lingkungan hidup, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, literasi membaca, hingga senam massal.
Wulan mengaku kolaborasi program CSR Mulia Industry Group dengan Ekoriparian Mega Regency di Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi ini sebagai upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui transformasi ekonomi ke arah yang lebih hijau atau ekonomi sirkular.
Kemudian menguatkan institusi lokal serta mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia, meningkatkan kualitas infrastruktur di bidang pendidikan dan lingkungan hidup.
Tak kalah penting adalah meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan ruang lingkup pembangunan TPS 3R, pengembangan sarana prasarana Taman Ekoriparian Mega Regency, serta pelatihan kegiatan ekonomi sirkular melalui pengelolaan sampah rumah tangga.
Kegiatan ekonomi sirkular menjadi salah satu program unggulan yang dijalankan Mulia Industry Group dengan Ekoriparian Mega Regency dalam hal pengelolaan sampah rumah tangga yang diharapkan dapat diserap sebagai bahan baku industri bagi perusahaan manufaktur.
Salah satu contoh adalah Mulia Industry Group dapat menyerap limbah botol dari masyarakat yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam proses produksi botol kaca baru melalui proses daur hidup.
"Kami sangat mengapresiasi Mulia Industry Group memilih Ekoriparian Mega Regency sebagai lokasi fokus CSR yang selaras dengan strategi perusahaan sebagai upaya mendukung program pemerintah melalui kegiatan ekonomi sirkular," kata Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada KLHK Tulus Laksono.
Tulus mengatakan limbah botol kaca memiliki dampak positif yang dapat menjadi peluang tumbuhnya ekonomi sirkular. Limbah yang berasal dari penggunaan sehari-hari baik industri maupun lainnya ini memiliki waktu penguraian di alam hingga 4.000 tahun lebih.
"Ketidakpedulian terhadap bahaya limbah botol kaca dapat mengakibatkan permasalahan lingkungan," katanya.
Sementara itu, Pelaksana harian Bupati Bekasi Iyan Priyatna menyatakan tempat pengelolaan sampah daur ulang merupakan salah satu langkah konkret mengelola limbah secara lebih efektif dan efisien sekaligus memberikan dampak positif bagi kelestarian lingkungan.
"Pemkab Bekasi mengapresiasi upaya perusahaan melalui wujud nyata mendukung program pemerintah meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas umum, menjaga kelestarian lingkungan, serta mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia," kata dia.(KR-PRA).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Mulia Eco Fest 2024 merupakan wujud komitmen kami dalam mendukung SDGs (Sustainable Development Goals) melalui program Corporate Social Responsibility," kata Plant Division Head PT Muliaglass Nur Wulan di Cikarang, Selasa.
Ia mengatakan Mulia Eco Fest 2024 juga merupakan salah satu rangkaian memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 dengan tema 'Land Restoration, Desertification and Drought Resilience' yang ditetapkan oleh The United Nations Environment Programme (UNEP).
Rangkaian Mulia Eco Fest 2024 meliputi peresmian TPS 3R, pengukuhan Forum Bank sampah Desa Sukaragam, pameran UMKM berbasis ramah lingkungan, perlombaan keramik dan glass block bertema lingkungan hidup, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, literasi membaca, hingga senam massal.
Wulan mengaku kolaborasi program CSR Mulia Industry Group dengan Ekoriparian Mega Regency di Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi ini sebagai upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui transformasi ekonomi ke arah yang lebih hijau atau ekonomi sirkular.
Kemudian menguatkan institusi lokal serta mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia, meningkatkan kualitas infrastruktur di bidang pendidikan dan lingkungan hidup.
Tak kalah penting adalah meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan ruang lingkup pembangunan TPS 3R, pengembangan sarana prasarana Taman Ekoriparian Mega Regency, serta pelatihan kegiatan ekonomi sirkular melalui pengelolaan sampah rumah tangga.
Kegiatan ekonomi sirkular menjadi salah satu program unggulan yang dijalankan Mulia Industry Group dengan Ekoriparian Mega Regency dalam hal pengelolaan sampah rumah tangga yang diharapkan dapat diserap sebagai bahan baku industri bagi perusahaan manufaktur.
Salah satu contoh adalah Mulia Industry Group dapat menyerap limbah botol dari masyarakat yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam proses produksi botol kaca baru melalui proses daur hidup.
"Kami sangat mengapresiasi Mulia Industry Group memilih Ekoriparian Mega Regency sebagai lokasi fokus CSR yang selaras dengan strategi perusahaan sebagai upaya mendukung program pemerintah melalui kegiatan ekonomi sirkular," kata Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada KLHK Tulus Laksono.
Tulus mengatakan limbah botol kaca memiliki dampak positif yang dapat menjadi peluang tumbuhnya ekonomi sirkular. Limbah yang berasal dari penggunaan sehari-hari baik industri maupun lainnya ini memiliki waktu penguraian di alam hingga 4.000 tahun lebih.
"Ketidakpedulian terhadap bahaya limbah botol kaca dapat mengakibatkan permasalahan lingkungan," katanya.
Sementara itu, Pelaksana harian Bupati Bekasi Iyan Priyatna menyatakan tempat pengelolaan sampah daur ulang merupakan salah satu langkah konkret mengelola limbah secara lebih efektif dan efisien sekaligus memberikan dampak positif bagi kelestarian lingkungan.
"Pemkab Bekasi mengapresiasi upaya perusahaan melalui wujud nyata mendukung program pemerintah meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas umum, menjaga kelestarian lingkungan, serta mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia," kata dia.(KR-PRA).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024