Wakil Wali Kota Depok Jawa Barat Imam Budi Hartono menyatakan adanya Posyandu Remaja (Posmaja) untuk pencegahan stunting sejak dini.
"Keberadaan Posyandu Remaja (Posmaja) untuk meningkatkan status kesehatan remaja," kata Imam Budi Hartono di Depok, Rabu.
Bang Imam menjelaskan Posmaja memiliki tiga fungsi penting. Yaitu, kesehatan dasar, kesehatan reproduksi dan psikologi remaja.
"Dengan peran remaja di Posmaja tentu akan menghasilkan generasi masa depan yang sehat dan tidak stunting pada anak yang akan dilahirkan nantinya," tuturnya.
Baca juga: PMT lokal di Depok dihentikan sementara selama 3 hari
Ia mengungkapkan, keberadaan Posmaja ini bersamaan dengan pelaksanaan Posyandu di setiap RW.
Sehingga, fungsinya tidak hanya untuk balita saja, melainkan bisa untuk pelayanan remaja, dewasa, hingga lansia.
"Mudah-mudahan bisa berkembang, seluruh Posyandu di RW dapat memiliki Posmaja agar remaja bisa aktif dan bersama mencegah stunting," tambahnya.
Baca juga: Wapres turut cermati menu makanan pencegahan 'stunting' di Depok
Sementara itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok turut serta mendukung pelaksanaan Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting yang akan berlangsung selama Juni 2024.
Kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai Surat dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 400.5.3/3161/Bangda tentang Pelaksanaan Kegiatan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Daerah.
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, program tersebut akan dilakukan melalui Puskesmas dan Posyandu setempat.
Baca juga: Wawalkot Depok: Pemberian PMT lokal sebagai upaya tekan angka stunting
Selain itu juga dilakukan bersama-sama perangkat daerah terkait sesuai program kegiatannya.
"Kami siap menyukseskan gerakan ini bersama Puskesmas, Posyandu, dan perangkat daerah terkait agar upaya pencegahan stunting dapat optimal," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Keberadaan Posyandu Remaja (Posmaja) untuk meningkatkan status kesehatan remaja," kata Imam Budi Hartono di Depok, Rabu.
Bang Imam menjelaskan Posmaja memiliki tiga fungsi penting. Yaitu, kesehatan dasar, kesehatan reproduksi dan psikologi remaja.
"Dengan peran remaja di Posmaja tentu akan menghasilkan generasi masa depan yang sehat dan tidak stunting pada anak yang akan dilahirkan nantinya," tuturnya.
Baca juga: PMT lokal di Depok dihentikan sementara selama 3 hari
Ia mengungkapkan, keberadaan Posmaja ini bersamaan dengan pelaksanaan Posyandu di setiap RW.
Sehingga, fungsinya tidak hanya untuk balita saja, melainkan bisa untuk pelayanan remaja, dewasa, hingga lansia.
"Mudah-mudahan bisa berkembang, seluruh Posyandu di RW dapat memiliki Posmaja agar remaja bisa aktif dan bersama mencegah stunting," tambahnya.
Baca juga: Wapres turut cermati menu makanan pencegahan 'stunting' di Depok
Sementara itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok turut serta mendukung pelaksanaan Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting yang akan berlangsung selama Juni 2024.
Kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai Surat dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 400.5.3/3161/Bangda tentang Pelaksanaan Kegiatan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Daerah.
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, program tersebut akan dilakukan melalui Puskesmas dan Posyandu setempat.
Baca juga: Wawalkot Depok: Pemberian PMT lokal sebagai upaya tekan angka stunting
Selain itu juga dilakukan bersama-sama perangkat daerah terkait sesuai program kegiatannya.
"Kami siap menyukseskan gerakan ini bersama Puskesmas, Posyandu, dan perangkat daerah terkait agar upaya pencegahan stunting dapat optimal," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024