Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Jawa Barat, mencatat ada kenaikan transaksi hewan kurban untuk Idul Adha di wilayahnya pada tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Bogor Anizar di Kota Bogor, Rabu, mengatakan, hingga Selasa (18/6) jumlah hewan kurban yang sudah diperiksa dan didata DKPP sebanyak 724 sapi, 1.795 domba, dan 201 kambing, di mana angka tersebut masih terus bergerak.

Meski tidak menyebut secara rinci, menurut Anizar, jumlah ini meningkat dibandingkan dengan transaksi hewan kurban pada 2023, karena tahun lalu ada kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD) pada hewan ternak.

Baca juga: Pj Wali Kota Bogor imbau pendistribusian daging kurban secara merata
Baca juga: Pemkot selenggarakan Shalat Idul Adha di Masjid Raya Bogor

“Tahun kemarin masih ada kasus PMK dan LSD jadi lapak-lapak juga tidak banyak, karena pedagang banyak berasal dari dalam Kota Bogor dan sekitaran,” katanya.

Ia menyebut, hingga 12 Juni 2024 total ada 103 lapak yang menjual hewan kurban. Jumlah itu masih bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah hewan kurban yang diperiksa dan didata.

Di samping itu, Anizar memastikan seluruh hewan kurban yang dijual tahun ini dalam keadaan sehat, dan tidak ditemukan penyakit seperti PMK dan LSD.

Baca juga: BHQ di Kota Bogor sediakan ratusan hewan kurban yang sehat dan berkualitas

DKPP Kota Bogor dapat bantuan tenaga pemeriksa kesehatan hewan dari Sekolah Vokasi IPB, Polbangtan, Sekolah Kedokteran Hewan IPB, dan Persatuan Perhimpunan Dokter Hewan Jawa Barat 2.

“Insya Allah aman. Secara keseluruhan tidak ada (penyakit), kecuali ada beberapa masih diketemukan cacing hati,” ujarnya.

Pewarta: Shabrina Zakaria

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024