Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menyatakan lima siswa SMP yang viral bercanda terkait tragedi yang terjadi di Palestina, akan dibina dan diwajibkan lapor selama satu minggu.

"Untuk para siswa kami kenakan wajib lapor ke sekolah selama satu minggu kepada guru BK (bimbingan konseling)," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin di Jakarta, Rabu.

Budi mengatakan  Disdik DKI Jakarta sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti dari Kepolisian, Kementerian Agama, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPI), Kesbangpol, dan lainnya.

Baca juga: Pemkot Bogor telusuri keluarga Rosmini pengemis viral yang ditertibkan Dinsos

Menurut dia, selain diberikan kewajiban melapor kepada guru BK, kelima siswa SMP tersebut juga diberikan pembinaan selama satu minggu terkait nilai-nilai kebangsaan, dan toleransi kepada sesama.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya menyiapkan tim Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPAPP), Kanwil Kemenkumham, Kepolisian dan juga dari Kesbangpol untuk melakukan pembinaan kepada kelima siswa tersebut selama satu minggu di sekolah.

"Selama satu minggu akan kita berikan pembinaan kepada kelima siswa tersebut," tuturnya.

Baca juga: DP3A-PPKB Surabaya beri pendampingan bocah penjual pentol yang videonya viral

Budi menambahkan selain kepada siswa yang terlibat, pihaknya akan melakukan pembinaan kepada seluruh sekolah, orang tua dan juga seluruh siswanya dengan melakukan kegiatan pembinaan.

Kegiatan tersebut kata Budi, nantinya akan disampaikan nilai-nilai pengembangan karakter dan juga kebangsaan kepada para siswa dan juga guru, serta orang tua.

"Agar pembinaan kebangsaan ini melekat kepada diri kita sehingga toleransi kerukunan persatuan dan kesatuan itu terjalin di sekolah," katanya.

Baca juga: Universitas Global Jakarta jelaskan video viral kegiatan mahasiswa

Ia menambahkan kelima siswa yang bercanda terkait kondisi Palestina dan videonya tersebar luas meminta maaf atas tindakannya tersebut.

Menurut Budi aksi yang dilakukan oleh kelima siswa dari empat sekolah di DKI Jakarta itu merupakan tindakan yang tidak disengaja, karena mereka hanya bercanda tanpa mengetahui akibat ke depannya.

Ia menjelaskan setelah video yang mereka buat itu ramai atau viral di media sosial, kelima siswa tersebut langsung dipanggil oleh Disdik untuk dimintai keterangan.

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024