Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Geyser Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi primadona bagi wisata akhir pekan, sejak Sabtu (8/6) hingga Minggu (9/6) ribuan wisatawan tempat wisata air panas yang bersumber dari Gunung Salak tersebut.
"Setiap libur akhir pekan pengunjung atau wisatawan yang datang ke objek wisata yang berada di Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok ini selalu membludak. Biasanya saat libur akhir pekan mayoritas wisatawan yang datang berasal dari dalam Kabupaten Sukabumi dan beberapa daerah sekitar," kata Petugas Pengelola ODTW Geyser Cisolok Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Feby Marwan di Sukabumi, Minggu.
Menurut Feby, selama dua hari terhitung pada Sabtu dan Minggu jumlah wisatawan yang datang diperkirakan tidak kurang dari 2 ribu orang, tidak hanya dari dalam Kabupaten Sukabumi, wisatawan yang datang dari daerah tetangga seperti Bogor, Kota Sukabumi, Cianjur pun cukup banyak.
Objek wisata yang berada di kawasan Unesco Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu ini merupakan salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Sukabumi, bahkan hari-hari biasa pun wisatawan yang datang cukup banyak tetapi tidak sebanyak saat libur akhir pekan.
Geyser Cisolok ini bisa dikatakan primadona dan fenomenal karena keberadaannya sudah dikenal sejak puluhan tahun dan memiliki nilai tersendiri, apalagi geyser seperti yang berada di Kecamatan Cisolok ini hanya ada dua di dunia salah satunya di sini.
Wisatawan yang datang tidak hanya sebatas berwisata saja, tetapi ada juga yang datang untuk kepentingan terapi seperti terapi penyakit kulit, encok dan lain sebagainya serta tidak sedikit dari mereka yang mengaku sembuh dari penyakitnya itu.
"Untuk menjaga objek wisata yang terbentuk dari fenomena alam ini, secara rutin kami melakukan pemeliharaan dan penataan demi kenyamanan para wisatawan. Serta memberikan imbauan kepada pengunjung untuk mematuhi peraturan selain mencegah kerusakan juga mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan," tambahnya.
Di sisi lain, Camat Cisolok Jenal Abidini mengatakan menyambut Healthy Cities Summit (HCS) 2024 yang diselenggarakan di pada Juli mendatang, pihaknya terus melakukan pembenahan dan penataan salah satunya ODTW Geyser Cisolok.
Adapun penataan yang dilakukan yakni merelokasi 112 pedagang yang berada di dalam objek wisata ke tempat asalnya atau di luar kawasan Geyser Cisolok. Langkah penertiban ini tidak ada penolakan dari pedagang dan secara sukarela kembali lapak mereka sebelumnya.
Salah seorang wisatawan asal Sukabumi Dian Prayoga (26 tahun) mengatakan, dirinya sudah sering datang ke Geyser Cisolok, selain terapy dia juga mengenalkan ke teman rombongannya adanya geyser di Cisolok.
"Sering kesini, biasa terapi kaki pegal pegal, kali ini saya ajak teman yang baru pertama kali, sekaligus mengenalkan tempat wisatanya, siapa tahu lain waktu dia bisa ajak keluarga ya," tuturnya
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Setiap libur akhir pekan pengunjung atau wisatawan yang datang ke objek wisata yang berada di Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok ini selalu membludak. Biasanya saat libur akhir pekan mayoritas wisatawan yang datang berasal dari dalam Kabupaten Sukabumi dan beberapa daerah sekitar," kata Petugas Pengelola ODTW Geyser Cisolok Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Feby Marwan di Sukabumi, Minggu.
Menurut Feby, selama dua hari terhitung pada Sabtu dan Minggu jumlah wisatawan yang datang diperkirakan tidak kurang dari 2 ribu orang, tidak hanya dari dalam Kabupaten Sukabumi, wisatawan yang datang dari daerah tetangga seperti Bogor, Kota Sukabumi, Cianjur pun cukup banyak.
Objek wisata yang berada di kawasan Unesco Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu ini merupakan salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Sukabumi, bahkan hari-hari biasa pun wisatawan yang datang cukup banyak tetapi tidak sebanyak saat libur akhir pekan.
Geyser Cisolok ini bisa dikatakan primadona dan fenomenal karena keberadaannya sudah dikenal sejak puluhan tahun dan memiliki nilai tersendiri, apalagi geyser seperti yang berada di Kecamatan Cisolok ini hanya ada dua di dunia salah satunya di sini.
Wisatawan yang datang tidak hanya sebatas berwisata saja, tetapi ada juga yang datang untuk kepentingan terapi seperti terapi penyakit kulit, encok dan lain sebagainya serta tidak sedikit dari mereka yang mengaku sembuh dari penyakitnya itu.
"Untuk menjaga objek wisata yang terbentuk dari fenomena alam ini, secara rutin kami melakukan pemeliharaan dan penataan demi kenyamanan para wisatawan. Serta memberikan imbauan kepada pengunjung untuk mematuhi peraturan selain mencegah kerusakan juga mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan," tambahnya.
Di sisi lain, Camat Cisolok Jenal Abidini mengatakan menyambut Healthy Cities Summit (HCS) 2024 yang diselenggarakan di pada Juli mendatang, pihaknya terus melakukan pembenahan dan penataan salah satunya ODTW Geyser Cisolok.
Adapun penataan yang dilakukan yakni merelokasi 112 pedagang yang berada di dalam objek wisata ke tempat asalnya atau di luar kawasan Geyser Cisolok. Langkah penertiban ini tidak ada penolakan dari pedagang dan secara sukarela kembali lapak mereka sebelumnya.
Salah seorang wisatawan asal Sukabumi Dian Prayoga (26 tahun) mengatakan, dirinya sudah sering datang ke Geyser Cisolok, selain terapy dia juga mengenalkan ke teman rombongannya adanya geyser di Cisolok.
"Sering kesini, biasa terapi kaki pegal pegal, kali ini saya ajak teman yang baru pertama kali, sekaligus mengenalkan tempat wisatanya, siapa tahu lain waktu dia bisa ajak keluarga ya," tuturnya
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024