Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berupaya agar tradisi Grebeg Besar yang merupakan upacara tradisional untuk menyambut Lebaran Haji bisa menjadi agenda wisata berkelas dunia.
"Saat ini, tradisi Grebeg Besar sudah menjadi agenda nasional sehingga peluang untuk menjadi agenda wisata berkelas dunia juga terbuka lebar," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Endah Cahya Rini ditemui usai rapat koordinasi persiapan pelaksanaan kegiatan nasional Grebeg Besar di Gedung Grhadika Bina Praja Demak, Kamis.
Rakor yang dipimpin Sekda Demak Akhmad Sugiharto itu dihadiri peserta dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) maupun instansi terkait lainnya.
Baca juga: Sandiaga Uno: Grebeg Sudiro jadi kegiatan KEN pertama yang digelar pada 2024
Baca juga: Keraton Yogyakarta bagikan ubarampe berupa 2.700 tangkai rengginang
Ia mengakui persyaratannya memang cukup banyak sehingga Pemkab Demak memang harus merintisnya sejak sekarang agar nantinya ketika sudah menjadi agenda wisata dunia tidak mengecewakan wisatawan.
Untuk bisa mewujudkan cita-cita tersebut, kata dia, cukup banyak persyaratan yang harus dilengkapi.
Sebagai salah satu upaya promosi keluar negeri, setiap acara Grebeg Besar digelar Pemkab Demak juga mengundang wisatawan mancanegara untuk hadir.
"Tahun lalu kami mengundang 40 wisatawan mancanegara. Sedangkan tahun ini sedang kami komunikasikan dengan sejumlah pihak untuk kami undang menyaksikan Grebeg Besar dengan harapan bisa mereka promosikan ke negaranya masing-masing sebagai daya tarik wisata," ujarnya.
Baca juga: 'Gerebeg Getuk' Di Magelang
Dalam rangka menarik wisatawan, maka setiap tahunnya acara Grebeg Besar selalu ada pembaruan atraksi maupun kegiatan pendukung lainnya.
Target acara Grebeg Besar tahun ini, kata dia, pengunjungnya lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
Apalagi nantinya ditampilkan arak-arakan gunungan sebanyak 90 gunungan, serta sajian "ancaan" atau bancaan terbanyak dengan jumlah 521 sajian yang juga akan dicatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Saat ini, tradisi Grebeg Besar sudah menjadi agenda nasional sehingga peluang untuk menjadi agenda wisata berkelas dunia juga terbuka lebar," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Endah Cahya Rini ditemui usai rapat koordinasi persiapan pelaksanaan kegiatan nasional Grebeg Besar di Gedung Grhadika Bina Praja Demak, Kamis.
Rakor yang dipimpin Sekda Demak Akhmad Sugiharto itu dihadiri peserta dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) maupun instansi terkait lainnya.
Baca juga: Sandiaga Uno: Grebeg Sudiro jadi kegiatan KEN pertama yang digelar pada 2024
Baca juga: Keraton Yogyakarta bagikan ubarampe berupa 2.700 tangkai rengginang
Ia mengakui persyaratannya memang cukup banyak sehingga Pemkab Demak memang harus merintisnya sejak sekarang agar nantinya ketika sudah menjadi agenda wisata dunia tidak mengecewakan wisatawan.
Untuk bisa mewujudkan cita-cita tersebut, kata dia, cukup banyak persyaratan yang harus dilengkapi.
Sebagai salah satu upaya promosi keluar negeri, setiap acara Grebeg Besar digelar Pemkab Demak juga mengundang wisatawan mancanegara untuk hadir.
"Tahun lalu kami mengundang 40 wisatawan mancanegara. Sedangkan tahun ini sedang kami komunikasikan dengan sejumlah pihak untuk kami undang menyaksikan Grebeg Besar dengan harapan bisa mereka promosikan ke negaranya masing-masing sebagai daya tarik wisata," ujarnya.
Baca juga: 'Gerebeg Getuk' Di Magelang
Dalam rangka menarik wisatawan, maka setiap tahunnya acara Grebeg Besar selalu ada pembaruan atraksi maupun kegiatan pendukung lainnya.
Target acara Grebeg Besar tahun ini, kata dia, pengunjungnya lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
Apalagi nantinya ditampilkan arak-arakan gunungan sebanyak 90 gunungan, serta sajian "ancaan" atau bancaan terbanyak dengan jumlah 521 sajian yang juga akan dicatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024