Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) University memeriksa kesehatan hewan kurban menjelang perayaan Idul Adha 1445 Hijriah.
Sub Koordinator Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor Hardi Hendriwan di Cibinong, Rabu, menjelaskan pemeriksaan hewan kurban mulai dilaksanakan sejak H-30 atau 16 Mei 2024.
Menurut dia, pemeriksaan kesehatan hewan kurban ini dilakukan guna mengantisipasi penyakit-penyakit yang dapat menyerang hewan, seperti penyakit kaki dan mulut (PMK) serta antraks.
Baca juga: Pemkab Bogor kerahkan mahasiswa untuk ikut periksa kesehatan hewan kurban
Baca juga: Kabupaten Bogor kerahkan 98 petugas periksa hewan kurban dilapak penjual
Karena, penyakit yang kerap menyerang hewan berkaki empat ini belum sepenuhnya dinyatakan hilang dari Indonesia.
"Karena penyakit antraks dan PMK belum sepenuhnya dinyatakan bebas oleh Pemerintah RI, maka tindakannya melaksanakan vaksinasi, pelaksanaannya itu H-14 sudah selesai. Kenapa? Karena takutnya ada efek dari vaksin itu saat dipotong," ungkap Hardi.
Ia menjelaskan, pengecekan kesehatan hewan kurban di ratusan lapak dagang melibatkan 67 petugas Diskanak dan dibantu 100 mahasiswa IPB University.
Baca juga: Jumlah hewan kurban di Kabupaten Bogor capai 17.450 ekor
Pemerintah Kabupaten Bogor juga telah menyiapkan tujuh posko, satu posko utama di kantor Diskanak dan enam lainnya terletak di masing-masing Puskeswan.
"Di samping itu kita juga akan melatih kader-kader pemotong hewan kurban yang pesertanya itu dari DKM, MUI atau tokoh masyarakat yang biasa melakukan pemotongan kita ingatkan lagi, dengan total peserta sebanyak 80 orang," tuturnya.
Hardi menyebutkan, tim tersebut juga akan tetap melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban pada H+1 hingga H+3 Idul Adha.
"Dari H-1 hingga H+3 itu pemeriksaan antemortem dan postmortem hewan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Sub Koordinator Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor Hardi Hendriwan di Cibinong, Rabu, menjelaskan pemeriksaan hewan kurban mulai dilaksanakan sejak H-30 atau 16 Mei 2024.
Menurut dia, pemeriksaan kesehatan hewan kurban ini dilakukan guna mengantisipasi penyakit-penyakit yang dapat menyerang hewan, seperti penyakit kaki dan mulut (PMK) serta antraks.
Baca juga: Pemkab Bogor kerahkan mahasiswa untuk ikut periksa kesehatan hewan kurban
Baca juga: Kabupaten Bogor kerahkan 98 petugas periksa hewan kurban dilapak penjual
Karena, penyakit yang kerap menyerang hewan berkaki empat ini belum sepenuhnya dinyatakan hilang dari Indonesia.
"Karena penyakit antraks dan PMK belum sepenuhnya dinyatakan bebas oleh Pemerintah RI, maka tindakannya melaksanakan vaksinasi, pelaksanaannya itu H-14 sudah selesai. Kenapa? Karena takutnya ada efek dari vaksin itu saat dipotong," ungkap Hardi.
Ia menjelaskan, pengecekan kesehatan hewan kurban di ratusan lapak dagang melibatkan 67 petugas Diskanak dan dibantu 100 mahasiswa IPB University.
Baca juga: Jumlah hewan kurban di Kabupaten Bogor capai 17.450 ekor
Pemerintah Kabupaten Bogor juga telah menyiapkan tujuh posko, satu posko utama di kantor Diskanak dan enam lainnya terletak di masing-masing Puskeswan.
"Di samping itu kita juga akan melatih kader-kader pemotong hewan kurban yang pesertanya itu dari DKM, MUI atau tokoh masyarakat yang biasa melakukan pemotongan kita ingatkan lagi, dengan total peserta sebanyak 80 orang," tuturnya.
Hardi menyebutkan, tim tersebut juga akan tetap melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban pada H+1 hingga H+3 Idul Adha.
"Dari H-1 hingga H+3 itu pemeriksaan antemortem dan postmortem hewan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024