Menteri Agraria dan dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, Bank Dunia merespons positif kesuksesan Indonesia di bidang pertanahan.
“Sebuah kehormatan yang diberikan kepada Indonesia untuk menyampaikan kisah sukses yang menjadi best practice administrasi pertanahan, dalam Reforma Agraria dan ini yang saya sampaikan dalam forum tersebut. Alhamdulillah kita banyak menerima respons positif dari berbagai pihak, baik dari Bank Dunia maupun negara-negara lain peserta konferensi tersebut,” ujar AHY di Jakarta, Minggu.
Menteri AHY yang ditemui awak media di bandara menceritakan, dunia mengapresiasi langkah berani Presiden Joko Widodo untuk mempercepat pengukuran dan pendaftaran tanah dalam tujuh tahun belakangan ini.
Baca juga: Menteri ATR/BPN sebut kepastian hukum agraria disambut positif peserta Word Bank
Baca juga: Menteri ATR: Kepastian hukum atas tanah tingkatkan minat investasi di Indonesia
Dengan demikian, pada 2024 sudah lebih dari 112 juta lahan bidang yang bisa didata. Ini kenaikan 50 persen dibandingkan periode-periode sebelumnya.
Sebagai informasi, AHY tiba dari perjalanan panjang ke Amerika Serikat atas undangan Bank Dunia.
Di sana, Menteri ATR/Kepala BPN menghadiri World Bank Land Conference 2024 di Washington DC. Kegiatan ini baru digelar kembali setelah lima tahun vakum, sejak penyelenggaraan terakhir pada 2019.
IIa mengungkapkan kehormatan yang diterima Indonesia dari Bank Dunia. Di depan forum internasional, AHY menegaskan pentingnya menghadirkan kepastian hukum hak atas tanah bagi para pemilik tanah.
Baca juga: Menteri ATR/BPN ingin jadikan Bali sebagai Pulau Lengkap
Selain itu, dengan kepastian hukum hak atas tanah, para investor bisa menjadi lebih yakin untuk berinvestasi di Indonesia karena lebih aman, sehingga mereka dapat memperhitungkan prospek dan produktivitasnya.
“Jangan sampai kemudian potensi Indonesia yang besar ini, untuk dijadikan tempat industri dan komersial, tersia-siakan karena ketiadaan kepastian hukum ini, para investor ini akhirnya berpindah ke negara lain, ke negara tetangga kita. Kita juga harus punya iklim dan ekosistem investasi yang semakin baik, kompetitif, dan menjanjikan. Ini yang bisa menarik modal masuk ke Indonesia dan pada akhirnya bisa menopang pertumbuhan ekonomi kita,” kata AHY.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
“Sebuah kehormatan yang diberikan kepada Indonesia untuk menyampaikan kisah sukses yang menjadi best practice administrasi pertanahan, dalam Reforma Agraria dan ini yang saya sampaikan dalam forum tersebut. Alhamdulillah kita banyak menerima respons positif dari berbagai pihak, baik dari Bank Dunia maupun negara-negara lain peserta konferensi tersebut,” ujar AHY di Jakarta, Minggu.
Menteri AHY yang ditemui awak media di bandara menceritakan, dunia mengapresiasi langkah berani Presiden Joko Widodo untuk mempercepat pengukuran dan pendaftaran tanah dalam tujuh tahun belakangan ini.
Baca juga: Menteri ATR/BPN sebut kepastian hukum agraria disambut positif peserta Word Bank
Baca juga: Menteri ATR: Kepastian hukum atas tanah tingkatkan minat investasi di Indonesia
Dengan demikian, pada 2024 sudah lebih dari 112 juta lahan bidang yang bisa didata. Ini kenaikan 50 persen dibandingkan periode-periode sebelumnya.
Sebagai informasi, AHY tiba dari perjalanan panjang ke Amerika Serikat atas undangan Bank Dunia.
Di sana, Menteri ATR/Kepala BPN menghadiri World Bank Land Conference 2024 di Washington DC. Kegiatan ini baru digelar kembali setelah lima tahun vakum, sejak penyelenggaraan terakhir pada 2019.
IIa mengungkapkan kehormatan yang diterima Indonesia dari Bank Dunia. Di depan forum internasional, AHY menegaskan pentingnya menghadirkan kepastian hukum hak atas tanah bagi para pemilik tanah.
Baca juga: Menteri ATR/BPN ingin jadikan Bali sebagai Pulau Lengkap
Selain itu, dengan kepastian hukum hak atas tanah, para investor bisa menjadi lebih yakin untuk berinvestasi di Indonesia karena lebih aman, sehingga mereka dapat memperhitungkan prospek dan produktivitasnya.
“Jangan sampai kemudian potensi Indonesia yang besar ini, untuk dijadikan tempat industri dan komersial, tersia-siakan karena ketiadaan kepastian hukum ini, para investor ini akhirnya berpindah ke negara lain, ke negara tetangga kita. Kita juga harus punya iklim dan ekosistem investasi yang semakin baik, kompetitif, dan menjanjikan. Ini yang bisa menarik modal masuk ke Indonesia dan pada akhirnya bisa menopang pertumbuhan ekonomi kita,” kata AHY.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024