Bogor (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyebutkan salah satu isu yang dibahas dalam Musyawarah Komisariat Wilayah III Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2017 adalah membahas mengenai kewenangan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
"Banyak warga yang belum paham mengenai kewenangan, mana yang jadi kewenangan daerah dan kewenangan pusat, ini salah satu isu yang akan dibahas dalam Muskomwil III APEKSI 2017 ini," kata Bima di Bogor, Kamis.
Bima mencontohkan seperti pembuatan KTP elektronik (e-KTP) yang dianggap sebagai kewenangan pemerintah kota, banyak masyarakat tidak mengetahui blanko e-KTP merupakan urusan pemerintah pusat.
"Cukup banyak kewenangan di pemerintah kota yang ditarik ke pusat dan menjadi kesulitan tersendiri ketika akan melayani masyarakat," katanya.
Selain membahas soal kewenangan, lanjut Bima, Muskomwil III APEKSI juga akan membahas isu mengenai pendidikan, kesehatan, olahraga dan bidang lainnya. Salah satu agenda utama kegiatan MUSKOMWIL III APEKSI adalah pemilihan ketua baru.
Ketua KOMWIL III APEKSI Ridwan Kamil menyampaikan kunci pembangunan maju adalah saling berbagi dan berkolaborasi, menjauhkan kompetisi karena setiap pemimpin adalah NKRI.
"Kalau ingin Indonesia maju harus saling berbagi, tidak boleh pelit. Para wali kota harus kompak," katanya.
Menurut Emil, saat ini Indonesia menjadi kekuatan kelima ekonomi, diprediksikan tahun 2030 akan menjadi kekuatan ekonomi ketiga dunia apabila mampu menjaga stabilitas ekonomi tidak turun dari posisi kelima, sosial politik yang damai, tidak terbelah, dan bonus demografi.
"Ini menjadi tantangan APEKSi mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi ketiga dunia. Semoga pada pertemuan APEKSi 2045 saat Indonesia emas kita bisa membuktikan kinerja masing-masing," kata Emil.
Muskomwil III APEKSI diikuti 25 wali kota dari lima provinsi yang masuk Komwil III APEKSI yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, DKI Jakarta dan Banten.
Dihari kedua pelaksanaan Muskomwil III APEKSI 2017, selain mengajak para peserta mengunjungi Kebun Raya Bogor (KRB) dan menikmati fasilitas Pedestrian Seputaran KRB, Wali Kota Bogor Bima Arya mengajak peserta menanam pohon di Taman Heulang, Kecamatan Tanah Sareal.
Kegiatan penanaman pohon yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Muskomwil III APEKSI 2017 itu di mulai oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil selaku ketua Komwil III APEKSI, kemudian diikuti Wali Kota Bogor Bima Arya selaku tuan rumah, Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno dan diikuti peserta lainnya.
Pohon yang ditanam sesuai dengan jumlah peserta Muskomwil III APEKSI 2017 yakni 25 pohon, sedangkan untuk jenis pohon yang ditanam ada tiga jenis diantaranya pohon Cempaka yang ditanam Wali Kota Bogor, Wali Kota Bandung, Wali Kota Tegal. Jenis lainnya adalah pohon Sempur yang ditanam Wali Kota Banjar, Wali Kota Semarang dan Wali Kota Salatiga. Untuk jenis pohon lainnya yaitu Pohon Sawo Kecik.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Banyak warga yang belum paham mengenai kewenangan, mana yang jadi kewenangan daerah dan kewenangan pusat, ini salah satu isu yang akan dibahas dalam Muskomwil III APEKSI 2017 ini," kata Bima di Bogor, Kamis.
Bima mencontohkan seperti pembuatan KTP elektronik (e-KTP) yang dianggap sebagai kewenangan pemerintah kota, banyak masyarakat tidak mengetahui blanko e-KTP merupakan urusan pemerintah pusat.
"Cukup banyak kewenangan di pemerintah kota yang ditarik ke pusat dan menjadi kesulitan tersendiri ketika akan melayani masyarakat," katanya.
Selain membahas soal kewenangan, lanjut Bima, Muskomwil III APEKSI juga akan membahas isu mengenai pendidikan, kesehatan, olahraga dan bidang lainnya. Salah satu agenda utama kegiatan MUSKOMWIL III APEKSI adalah pemilihan ketua baru.
Ketua KOMWIL III APEKSI Ridwan Kamil menyampaikan kunci pembangunan maju adalah saling berbagi dan berkolaborasi, menjauhkan kompetisi karena setiap pemimpin adalah NKRI.
"Kalau ingin Indonesia maju harus saling berbagi, tidak boleh pelit. Para wali kota harus kompak," katanya.
Menurut Emil, saat ini Indonesia menjadi kekuatan kelima ekonomi, diprediksikan tahun 2030 akan menjadi kekuatan ekonomi ketiga dunia apabila mampu menjaga stabilitas ekonomi tidak turun dari posisi kelima, sosial politik yang damai, tidak terbelah, dan bonus demografi.
"Ini menjadi tantangan APEKSi mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi ketiga dunia. Semoga pada pertemuan APEKSi 2045 saat Indonesia emas kita bisa membuktikan kinerja masing-masing," kata Emil.
Muskomwil III APEKSI diikuti 25 wali kota dari lima provinsi yang masuk Komwil III APEKSI yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, DKI Jakarta dan Banten.
Dihari kedua pelaksanaan Muskomwil III APEKSI 2017, selain mengajak para peserta mengunjungi Kebun Raya Bogor (KRB) dan menikmati fasilitas Pedestrian Seputaran KRB, Wali Kota Bogor Bima Arya mengajak peserta menanam pohon di Taman Heulang, Kecamatan Tanah Sareal.
Kegiatan penanaman pohon yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Muskomwil III APEKSI 2017 itu di mulai oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil selaku ketua Komwil III APEKSI, kemudian diikuti Wali Kota Bogor Bima Arya selaku tuan rumah, Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno dan diikuti peserta lainnya.
Pohon yang ditanam sesuai dengan jumlah peserta Muskomwil III APEKSI 2017 yakni 25 pohon, sedangkan untuk jenis pohon yang ditanam ada tiga jenis diantaranya pohon Cempaka yang ditanam Wali Kota Bogor, Wali Kota Bandung, Wali Kota Tegal. Jenis lainnya adalah pohon Sempur yang ditanam Wali Kota Banjar, Wali Kota Semarang dan Wali Kota Salatiga. Untuk jenis pohon lainnya yaitu Pohon Sawo Kecik.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017