Bogor (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bandung Ridwal Kamil mengingatkan kolaborasi antara kepala daerah, baik itu wali kota maupun bupati salah satu kunci menjadikan Indonesia kekuatan ekonomi ketiga dunia.

"Dalam setiap kesempatan saya selalu sampaikan kurangi kompetisi, perbanyak kolaborasi karena kita ini NKRI," kata Emil sapaan akrab Wali Kota Bandung, dalam acara makan malam Musyawarah Komisariat Wilayah III Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Muskomwil III APEKSI) di Balai Kota Bogor, Rabu malam.

Makan malam penyambutan Muskomwil III APEKSI dihadiri sekitar 25 kepala daerah lima provinsi anggota Muskomwil III yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, DKI Jakarta dan Banten. Tampak hadir diantaranya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang juga menjabat Ketua APEKSI wilayah Jawa Barat, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Wali Kota Tanggerang.

Emil mengatakan, antara kepala daerah harus berbagi jurus dapur dalam mengelola pemerintahan dan menghindari kompetisi terutama pada saat pemilihan berlangsung, agar masyarakat tidak terbelah dan pembangunan dapat berjalan maksimal.

"Kalau sedikit-sedikit berkompetisi, jadi tidak saling berbagi jurus di dapur pemerintahan, jadinya rakyat terbelah, padahal jabatan kita ini hanya sementera," katanya.

Ia mengatakan, dalam sebuah pertemuan dengan pakar politik dari Universitas Harvard ia mendapatkan pesan bahwa Indonesia adalah negara yang luar biasa, sangat potensial. Prof tersebut mengatakan, ada dua cara untuk menjadikan Indonesia hebat yakni cara pertama memiliki presiden seorang `superman` atau presiden super dan cara kedua yakni `united mayor` atau bersatunya para wali kota/bupati (kekompakan kepala daerah).

"Saya percaya cara kedua, maka itu saya selalu bersemangat mengajak semua lupakan kompetisi, perbanyak kolaborasi," katanya.

Menurut Emil, saat ini Indonesia menjadi kekuatan kelima ekonomi, diprediksikan tahun 2030 akan menjadi kekuatan ekonomi ketiga dunia apabila mampu menjaga stabilitas ekonomi tidak turun dari posisi kelima, sosial politik yang damai, tidak terbelah, dan bonus demografi.

"Ini menjadi tantangan APEKSI mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi ketiga dunia. Semoga pada pertemuan APEKSI 2045 saat Indonesia emas kita bisa membuktikan kinerja masing-masing," kata Emil.

Emil berharap pada Muskomwil II APEKSI yang akan memilih ketua, diharapkan terpilih pemimpin yang mampu melanjutkan tongkat estapet dan APEKSI wilayah III dapat menjadi percontohan bagi APEKSI wilayah lainnya.

Selama kepemimpinannya lanjut Emil, APEKSI wilayah III dikenal sebagai yang aktif dalam program pembangunan diantaranya program `smart city`, dan ekonomi kreatif. Tahun inipun Kota Bandung akan bekerjasama dengan Jepang dalam transfer tenaga kerja.

"Saya tawarkan ke Komwil III APEKSI mari sambut ekonomi global ini dengan baik," katanya.

Kota Bogor ditunjuk sebagai tuan rumah Muskomwil III APEKSI berdasarkan hasil rapat APEKSI yang digelar 7 Maret lalu, segala persiapan telah dilakukan baik secara teknis maupun administrasi.

Musyawarah Komisariat Wilayah III Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Muskomwil III APEKSI) yang berlangsung selama tiga hari dimulai dari tangga 26-28 April 2017. Pertemuan ini akan menyepakati lahirnya Deklarasi Bogor sebagai hasil dari pembahasan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang organisasi perangkat daerah.

Kepala Badan Koordinator Wilayah Jawa Barat, Eddy I.M Nasution menambahkan, APEKSI bukan hanya wadah silaturahmi antara kepala daerah tetapi wadah memperkuat pembangunan melalui promosi, pemasaran produk.

"APEKSI menjadi kekuatan hebat percepatan pembangunan, pelayanan publik dan masyarakat," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017