Cibinong (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat akan mempertimbangkan perubahan anggaran kesiapsiagaan bencana pada 2017 untuk merespon ancaman bencana yang meningkat.

"Kita akan sesuaikan dengan kebutuhan dari usulan yang disampaikan BPBD dan Damkar, In sya Allah kita penuhi secara bertahap," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Adang Suptandar usai menghadiri Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional di Cibinong, Rabu.

Menurut dia pemenuhan alat dan infrastruktur dinas terkait bencana akan menjadi fokus pemerintah sesuai kondisi yang ada.

Baik dari mobil kebakaran, mobil pengangkut pohon tumbang dan peralatan lainnya yang ideal bagi kesiapsiagaan bencana.

Namun ia lebih mengimbau masyarakat agar mampu mendeteksi dini bencana untuk menghindari konsukensi yang menimpa diri sendiri maupun keluarga.

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Pranowo mengatakan giat untuk mempersiapkan diri terhadap bencana terbukti lebih penting daripada lingkungan luar baik pertolongan alat maupun tim bantuan.

Ia menjelaskan mengenai anggaran yang dialokasikan memang menurun dari tahun sebelumnya lebih kurang 30 persen karena sudah tidak dibebani pembangunan gedung.

"Persisnya kurang paham tapi tidak jauh beda dari yang kemarin, malah lebih fokus karena sudah tidak ada beban gedung," jelasnya.

Ia menambahkan, menurut data penelitian Jepang 35 persen yang menyebabkan seseorang selamat dari bencana yakni kesiapsiagaan diri lalu faktor lingkungan yakni keluarga sebanyak 31,9 persen, tetangga atau teman sebanyak 28,1 persen dan orang sekitar sebanyak 2, 60 persen.

Sedangkan persentase tim SAR 1,07 persen dan lain-lain sebesar 0,90 persen yang menunjunjukkan keselamatan seseorang dari bencana sangat bergantung pada diri sendiri.

Oleh sebab itu, pihaknya menilai terlepas dari anggaran pemerintah dan personel bencana dari tim gabungan PMI, BPBD dan Damkar dalam mengatasi kedaruratan pemahanan bencana lebih tepat dalam mengantisipasi bencana.

BPBD akan melaksanakan simulasi bencana pada tingkat Kecamatan hingga kelurahan atau desa secara bertahap untuk memastikan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana hingga akhir tahun ke depan.

Diketahui sebelumnya Kepala BPBD Kabupaten Bogor Koesparmanto memyebutkan alokasi anggaran tahun 2017 menurun sekitar 30 persen menjadi RP11 Miliar turun dari anggaran tahun sebelumnya dan mengharapkan penambahan anggaran untuk mengurangi risiko bencana yang meningkat.

Pewarta: Linna Susanti & Mayolus Fajar D

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017