Bogor (Antara Megapolitan) - Teknologi Bank Biji menjadi solusi alternatif untuk menyelamatkan flora Indonesia dari ancaman kepunahan, demikian disampaikan Deputi bidang Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH) LIPI, Prof Enny Sodarmonowati.

"Pentingnya bank biji sebagai upaya alternatif untuk menjamin suatu jenis tumbuhan terhindar dari kepunahan dan tetap dimanfaatkan oleh generasi masa depan," kata Enny saat membuka acara `Regional Seed Conservation Techniques Course` pada 25-29 September 2017 di Kebun Raya Cibodas, Rabu.

Menurut Enny keanekaragaman hayati Indonesia termasuk kekayaan floranya menghadapi banyak tantangan pengrusakan baik secara alamiah melalui bencana alam atau fenoma perubahan iklim maupun faktor antropogonik (kegiatan manusia).

Berbagai strategi penyelamatan flora di luar habitat alaminya lanjut dia, telah banyak dilakukan di Indonesia diantaranya dengan pembangunan kebun raya-kebun raya baru di hampir setiap provinsi di Indonesia. Namun, keterbatasan lahan Kebun Raya untuk menampung kekayaan flora Indonesia perlu didukung dengan teknologi bank biji.

Ia menjelaskan, Bank biji dapat menampung seluas-luasnya kekayaan flora karena ukuran biji yang relatif lebih kecil. Biji merupakan bagian dari buah, yang umumnya terletak di bagian dalam buah.

Biji adalah bakal biji (ovul) yang telah masak sebagai hasil dari proses penyerbukan dan pembuahan tumbuhan berbunga, terdiri atas embrio dan jaringan makanan (endosperma) yang terbungkus di dalam kulit biji.

"Dari sebutir biji kelak tumbuh pepohonan hijau," katanya.

`Regional Seed Conservation Techniques Course` merupakan pelatihan pengelolaan Bank Biji yang bertaraf Internasional yang diikuti oleh para peneliti dan teknisi LIPI, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati Universitas Papua, National Herbarium Pakistan dan National Agricultural Research Center Pakistan.

Kegiatan tersebut meliputi teknik pengkoleksian biji, metode analisis populasi untuk koleksi biji, preparasi herbarium untuk identifikasi jenis tumbuhan dari koleksi biji, teknik pengujian kualitas biji, teknik prosesing biji, pengeringan dan penyimpanan, pengelolaan pangkalan data, standar konservasi biji dan pengelolaan koleksi biji di bank biji.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganana Nota Kesepahaman antara Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI, Pusat Penelitian Biologi LIPI dan Millenium Seed Bank Royal Botanic Gardens Kew, Inggris.

Menurut Enny, penandatanganan nota kesepahaman tersebut sebagai bentuk komitmen LIPI untuk mewujudkan bank biji - bank biji yang berkelas dunia.

Sementara itu Dr Kate Hardwick, Koordinator Partnership (Kerjasama) Millenium Seed Bank Inggris untuk Kawasan Asia, optimis persahabatan Indonesia-Inggris melalui kerjasama dengan LIPI akan mewujudkan bank biji - bank biji di Indonesia mulai dari kawasan Barat hingga Timur Indonesia.

Menurutnya, kolaborasi ini juga diharapkan terus ditingkatkan tidak hanya pada bidang peningkatan kapasitas sumber daya manusia tetapi menuju kerjasama penelitian berkualitas Internasional yang lebih inovatif dan memelihara jejaring antar peserta menjadi antar lembaga di tingkat nasional dan internasional.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017