Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Kota Bogor, Jawa Barat, optimistis mampu meraih target 5,5 juta wisatawan di tahun 2017 .

"Tahun 2017 ini kami menargetkan jumlah wisatawan meningkat 10 persen, dari 4,7 juta di tahun 2016 menjadi 5,5 juta wisatawan," kata Kepala Disbudparekraf Kota Bogor, Shahlan Rasyidi saat menghadiri perayaan dua tahun 101 Hotel Suryakancana, Senin.

Menurut Shahlan, Kota Bogor kini mulai dipadati wisatawan terutama setiap Sabtu dan Minggu. Pembangunan sejumlah taman dan fasilitas pedestrian seputar Kebun Raya Bogor turut menambah minat kunjungan ke kota yang dikenal dengan julukan Kota Hujan.

"Seperti Sempur sejak ditata ramai dikunjungi, sampai warga sekitar mengeluh karena tidak leluasa keluar masuk lagi," katanya.

Shahlan menyebutkan, sektor pariwisata penyumbang PAD terbesar di Kota Bogor. Tahun 2015 PAD dari sektor wisata mencapai Rp118 miliar, tahun 2016 meningkat menjadi Rp 204 miliar, hotel menyumbang Rp65 miliar tahun 2015 lalu naik menjadi Rp75 miliar di tahun berikutnya. Demikian pula dnegan restoran menyumbang Rp75 miliar, naik menjadi Rp95 miliar, dan tempat hiburan dari Rp22 miliar menjadi Rp29 miliar.

"Wisatwan asing juga ikut berkontribusi menambah jumlah kunjangan wisata dari 255 ribu di tahun 2015 naik menjadi 220 ribu di tahun 2016," katanya.

Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata lanjut Shahlan, Pemerintah Kota Bogor mencoba mengembangkan potensi wisatawan di sejumlah wilayah seperti di wilayah Bogor Barat, Bogor Utara dan Tanah Sareal.

Ia mengatakan, tiga dari enam kecamatan di Kota Bogor sudah memiliki potensi wisata yang ramai dikunjungi seperti di wilayah Timur ada kawasan pencinan Suryakencana, Kebun Raya di Bogor Tengah, dan Sentra Kuliner di Bogor Selatan.

"Tahun 2017 akan dikembangkan objek wisata baru di wilayah Barat, ada Dramaga Park dan penataan Situ Gede agar menjadi objek wisata yang lebih baik," katanya.

Shahlan menyebutkan peran hotel juga sangat penting dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bogor. Tercatat ada 90 hotel berbintang dan melati di wilayah tersebut. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 81 Tahun 2015 yang mewajibkan setiap hotel memiliki karakter `Someah Hade Ka Semah` yakni harus menampilkan keramahan, senyum dan sapa kepada pengungjungnya.

General Manajer 101 Hotel Suryakancana Adjid Kurniawansyah mengatakan, bisnis perhotelan cukup potensial di Kota Bogor. 60 persen pengunjung hotel didominasi dari pemerintahan dan 40 persen masyarakat umum.

"40 persen pengunjung umum terjadi Sabtu dan Minggu," kata Adjid.

Adjid menyatakan, sektor perhotelan siap mendukung program Pemerintah Kota Bogor dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dengan berbagai program diantaranya mendukung kegiatan kebudayaan seperti Bogo Street Festival Cap Go Meh, dan agenda tahunan yang menjadi ikon baru Bogor yakni `Bogor Haritage Run`.

Menurutnya, sejak penataan di Kota Bogor pengunjung hotel meningkat sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya. Setiap akhir pekan banyak tamu hotel yang datang hanya untuk sekedar berolahraga di Kebun Raya Bogor.

"Kami akui sejak dibangunnya pedestrian Kebun Raya dan Taman Sepur, banyak orang luar Bogor datang hanya untuk berolahraga sepeda, dan lari tapi mereka menginap di hotel selama satu dua malam," kata Adjid.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017