Palang Merah Indonesia (PMI) memaparkan teknologi dan inovasi manajemen logistik yang berhasil dikembangkan lembaga ini pada Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis.
"Teknologi dan inovasi pergudangan logistik serta peralatan klaster logistik merupakan praktik terbaik yang selama ini telah dilakukan oleh PMI untuk membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana yang terjadi di Indonesia," kata Kepala Biro Sarana dan Prasarana Markas PMI Pusat Ilham Huznul melalui sambungan telepon di Bandung, Kamis.
Dalam rakornas itu, pihaknya ingin memaparkan berbagai inovasi dan teknologi manajemen yang telah dikembangkan selama ini sebagai pembelajaran praktik baik dalam konteks inovasi pergudangan dan logistik yang sudah dilakukan PMI dalam berbagai operasi bencana.
Tantangan bencana ke depan semakin kompleks, bahkan memengaruhi tatanan kehidupan di masyarakat, salah satunya ekonomi. Untuk itu keselarasan antara strategi dan kebijakan harus didukung inovasi dan teknologi yang memungkinkan respons cepat, terutama dalam dukungan logistik saat operasi bencana.
"Saat ini PMI terus mendorong berbagai terobosan atau inovasi berupa digitalisasi manajemen logistik yang diharapkan dapat mentransformasi untuk memberikan pelayanan dalam hal pemberian bantuan logistik penanganan kedaruratan bencana supaya menjadi lebih cepat dan efisien," katanya.
Ilham mengatakan pentingnya desentralisasi logistik melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Penetapan standar barang bantuan nasional juga merupakan hal yang penting pada setiap operasi penanganan bencana.
Dalam operasi penanggulangan bencana, katanya, PMI tidak hanya memberikan bantuan berupa kebutuhan dasar, tetapi hingga kebutuhan ekonomi masyarakat terdampak bencana atau penyintas untuk membangkitkan kembali ekonomi.
Bantuan tersebut, seperti permodalan hingga berbagai peralatan yang digunakan sebagai mata pencaharian penyintas bencana, antara lain alat tangkap untuk nelayan berupa jaring dan perahu, modal usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Peningkatan perekonomian warga terdampak bencana, katanya, salah satu hal paling penting agar mereka bisa kembali mandiri dalam menghidupi dirinya sendiri maupun keluarga.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Teknologi dan inovasi pergudangan logistik serta peralatan klaster logistik merupakan praktik terbaik yang selama ini telah dilakukan oleh PMI untuk membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana yang terjadi di Indonesia," kata Kepala Biro Sarana dan Prasarana Markas PMI Pusat Ilham Huznul melalui sambungan telepon di Bandung, Kamis.
Dalam rakornas itu, pihaknya ingin memaparkan berbagai inovasi dan teknologi manajemen yang telah dikembangkan selama ini sebagai pembelajaran praktik baik dalam konteks inovasi pergudangan dan logistik yang sudah dilakukan PMI dalam berbagai operasi bencana.
Tantangan bencana ke depan semakin kompleks, bahkan memengaruhi tatanan kehidupan di masyarakat, salah satunya ekonomi. Untuk itu keselarasan antara strategi dan kebijakan harus didukung inovasi dan teknologi yang memungkinkan respons cepat, terutama dalam dukungan logistik saat operasi bencana.
"Saat ini PMI terus mendorong berbagai terobosan atau inovasi berupa digitalisasi manajemen logistik yang diharapkan dapat mentransformasi untuk memberikan pelayanan dalam hal pemberian bantuan logistik penanganan kedaruratan bencana supaya menjadi lebih cepat dan efisien," katanya.
Ilham mengatakan pentingnya desentralisasi logistik melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Penetapan standar barang bantuan nasional juga merupakan hal yang penting pada setiap operasi penanganan bencana.
Dalam operasi penanggulangan bencana, katanya, PMI tidak hanya memberikan bantuan berupa kebutuhan dasar, tetapi hingga kebutuhan ekonomi masyarakat terdampak bencana atau penyintas untuk membangkitkan kembali ekonomi.
Bantuan tersebut, seperti permodalan hingga berbagai peralatan yang digunakan sebagai mata pencaharian penyintas bencana, antara lain alat tangkap untuk nelayan berupa jaring dan perahu, modal usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Peningkatan perekonomian warga terdampak bencana, katanya, salah satu hal paling penting agar mereka bisa kembali mandiri dalam menghidupi dirinya sendiri maupun keluarga.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024