Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten mencatat volume sampah di daerah mencapai 600 ton per hari atau meningkat 20 persen pasca perayaan Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Selama Lebaran H-1 dan H+2 volume sampah meningkat 20 persen," ucap Kepala Bidang Kebersihan, Tubagus Aprilliadhi dalam keterangan tertulis diterima di Tangerang, Minggu.
Aprilliadhi menyebutkan, selama Lebaran volume sampah meningkat dari biasanya. Normalnya per hari antara 500-600 ton kubik.
Baca juga: Sampah dari kawasan Bandung Raya di TPA Sarimukti terkelola baik
Baca juga: DLH Kota Bogor turunkan 128 armada truk pengangkut sampah saat libur Lebaran
Baca juga: DLH Cianjur terjunkan 24 truk tangani sampah selama libur Lebaran
Kendati, pihaknya pun membagikan tugas atau shift bagi petugas kebersihan atau pesapon sebagai penanganan sampah tersebut. Walau, setiap petugas ada yang izin cuti sampah tetap dapat diangkut secara bertahap.
"Kami berpesan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Warga dimintai tolong jaga lingkungan agar Kota Tangsel tetap lestari," katanya.
Ia menambahkan, persoalan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah saja. Akan tetapi setiap warga juga mesti dapat bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkannya.
"Walaupun kita membantu untuk memberesi masalah sampah tapi tidak ada kesadaran diri untuk membuang sampah pada tempatnya maka akan menimbulkan masalah lingkungan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Selama Lebaran H-1 dan H+2 volume sampah meningkat 20 persen," ucap Kepala Bidang Kebersihan, Tubagus Aprilliadhi dalam keterangan tertulis diterima di Tangerang, Minggu.
Aprilliadhi menyebutkan, selama Lebaran volume sampah meningkat dari biasanya. Normalnya per hari antara 500-600 ton kubik.
Baca juga: Sampah dari kawasan Bandung Raya di TPA Sarimukti terkelola baik
Baca juga: DLH Kota Bogor turunkan 128 armada truk pengangkut sampah saat libur Lebaran
Baca juga: DLH Cianjur terjunkan 24 truk tangani sampah selama libur Lebaran
Kendati, pihaknya pun membagikan tugas atau shift bagi petugas kebersihan atau pesapon sebagai penanganan sampah tersebut. Walau, setiap petugas ada yang izin cuti sampah tetap dapat diangkut secara bertahap.
"Kami berpesan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Warga dimintai tolong jaga lingkungan agar Kota Tangsel tetap lestari," katanya.
Ia menambahkan, persoalan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah saja. Akan tetapi setiap warga juga mesti dapat bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkannya.
"Walaupun kita membantu untuk memberesi masalah sampah tapi tidak ada kesadaran diri untuk membuang sampah pada tempatnya maka akan menimbulkan masalah lingkungan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024