Karawang (Antara Megapolitan) - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri menyatakan saat ini Indonesia masih menghadapi persoalan angkatan kerja yang didominasi lulusan SMA ke bawah.

"Negeri ini masih kekurangan angkatan kerja berpendidikan sarjana," katanya disela kegiatan Pelepasan Ratusan Peserta Magang di Karawang, Jabar, Kamis.

Sesuai dengan data angkatan kerja Indonesia periode Agustus 2016, itu mencapai 125,44 juta orang. Dari jumlah itu, sekitar 60,24 persen memiliki pendidikan SMP ke bawah.

Sedangkan angkatan kerja yang memiliki pendidikan sarjana hanya 9,29 persen dari total angkatan kerja 125,44 juta orang tersebut.

Ia menilai kondisi itu disebabkan karena kualitas output perguruan tinggi yang masih belum sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Angkatan kerja yang masih didominasi lulusan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama itu dianggapnya menjadi persoalan di dunia ketenagakerjaan.

Persoalan lainnya ialah ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan latar belakang pendidikan.

Hal tersebut dinilai sebagai persoalan karena sebenarnya Indonesia memiliki tenaga kerja yang terampil di setiap bidang.

Hasil riset McKinsley Global Institute yang diolah dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016 menyebutkan kalau Indonesia membutuhkan 113 juta tenaga kerja terampil pada tahun 2030.

Kebutuhan tenaga kerja terampil itu perlu diatasi karena Indonesia memiliki potensi menjadi negara ekonomi ketujuh terbesar di dunia pada tahun 2030.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017