Jakarta (Antara Megapolitan) - Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS, Wirianingsih mengatakan keluarga nelayan adalah matra strategis sebagai garda depan keunggulan kemaritiman Indonesia.

"Antara obsesi menjadi poros maritim dunia dengan kondisi kesejahteraan keluarga nelayan saat ini, terdapat sebuah jurang menganga yang mendesak untuk dijembatani," katanya di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan predikat sebagai poros maritim dunia haruslah dicapai secara komprehensif-integratif tanpa meninggalkan kemiskinan keluarga nelayan sebagai residu.

Karena itulah Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS mengedepankan upaya peningkatan kualitas ketahanan keluarga nelayan sebagai fokus dalam memaknai Hari Kartini pada 2017 ini.

Dikatakannya fakta sejarah bahwa RA Kartini semasa beliau di Jepara juga bertindak langsung dengan program pemberdayaan ekonomi keluarga untuk mengentaskan keluarga nelayan Jepara saat itu dari jerat kemiskinan, di samping upaya beliau mendidik anak-anak bumiputera yang saat itu tidak memiliki akses pada sarana pendidikan.

Dengan menyerap semangat Kartini dan para perempuan pahlawan bangsa, BPKK PKS mencanangkan program unggulan hadirnya Rumah Keluarga Indonesia (RKI) di 34 provinsi sebagai upaya berkontribusi memajukan negeri tercinta.

"RKI mengombinasikan antara program peningkatan kapasitas perempuan dan penguatan ketahanan keluarga sebagai bagian dari ketahanan nasional," ujarnya.

Kemajuan perempuan 'sebagaimana konsep Kartini' kami yakini adalah titik ungkit meningkatnya kualitas generasi mendatang, mengingat perempuan adalah pendidik pertama dan utama putra-putri bangsa.

RKI memiliki 8 kegiatan pokok meliputi pembekalan pra nikah, harmonisasi suami istri, pendidikan orang tua dan anak, sahabat anak dan remaja, pos wanita keadilan (pos wk)/ pos ekonomi keluarga (pos eka), konseling dan advokasi, pembinaan lansia serta pendidikan politik.

"Setiap daerah dapat memiliki fokus kegiatan yang berbeda, sebab RKI hadir untuk membersamai masyarakat setempat mengatasi permasalahan yang dihadapi," katanya.

Saat ini cakupan RKI mencapai 34 provinsi dan lebih dari 50 persen kota/kabupaten di Indonesia. Para kader perempuan PKS se-Indonesia terus berjuang agar jumlah RKI meningkat dengan daya jangkau semakin mencapai pelosok kecamatan dan desa/kelurahan.

Saat ini tingkat upah nelayan hanya sekitar Rp 1,1 juta per bulan, sementara pekerja bukan nelayan memiliki upah Rp 1,2 juta per bulan. Dari 2,74 juta penduduk bermata pencaharian nelayan di tahun 2014.

Sebanyak 32,4 persen hidup dalam kemiskinan dengan rata-rata pengeluaran nelayan hanya sekitar Rp 561.000 per bulan, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran bukan nelayan sebesar Rp 744.000 per bulan.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017