Oleh Andi Jauhari

Bogor, 8/4 (Antara) - Kegiatan upacara adat berupa napak tilas guna memperingati 570 tahun kelahiran Prabu Siliwangi didukung puluhan komunitas dari berbagai unsur di Kota Bogor, Jawa Barat.
"Sekurangnya ada sebanyak 43 komunitas budaya, seni, sekolah, thorikoh, majelis dzikir, dan pesantren di Jabar, DKI Jakarta dan Banten sudah menyatakan dukungannya," kata ketua panitia kegiatan, Ahmad Fahir, di Bogor, Sabtu.
Baraya Kujang Pajajaran (BKP), sebuah komunitas budaya Sunda pemegang "ageman" atau kujang pusaka Pajajaran, menggagas upacara adat berupa "Napak Tilas Prabu Siliwangi" yang akan dilaksanakan pada 7 Mei 2017.
Ahmad Fahir mengatakan agenda itu mendapatkan sambutan yang baik dan dukungan luas dari banyak pihak.
Sekretaris BKP itu, mengatakan dari daftar yang masuk ke panitia, hingga kini sudah ada 43 komunitas yang siap mengikuti acara perdana bersejarah tersebut.
Sesepuh BKP, Abah Wahyu Affandi Suradinata, mengatakan napak tilas tersebut sebagai pergelaran budaya yang bersejarah di Bogor.
"Sejak runtuhnya Kerajaan Pakuan Pajajaran tidak pernah ada catatan napak tilas melibatkan banyak orang dari situs Batutulis hingga eks-Situs Badigul," kata Wahyu.
Pengasuh Pesantren Al-Falakiyah Pagentongan Kiai Asep Zulfiqor juga menyatakan dukungannya terhadap kegiatan peringatan 570 tahun kelahiran Prabu Siliwangi itu.
"Santri Al-Falakiyah akan ikut `long march` guna membangkitkan kembali gairah budaya Sunda," kata sesepuh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bogor itu.
Asep mengemukakan Prabu Siliwangi merupakan sosok utama di balik Islamisasi bumi Pasundan. Semua kerajaan Islam dan sebagian besar ulama terkemuka di Tatar Sunda memiliki garis silsilah yang terhubung langsung dengan sang prabu.
"Prabu Siliwangi sosok pemimpin paling legendaris di Nusantara. Beliau Muslim sejati, diislamkan oleh Syaikh Quro," katanya.
Komitmen serupa juga disampaikan oleh Pengasuh Pesantren Al-Fatah Ciomas K.H. Saeful Milah. Pihaknya akan menerjunkan 300 santri untuk mengikuti kegiatan.
Ketua BKP Bambang Somantri mengatakan mengalirnya dukungan masyarakat terhadap acara itu wujud kecintaan terhadap sosok Prabu Siliwangi.
"Ini merupakan momentum kebangkitan budaya Sunda. Apalagi Bogor ditetapkan sebagai kota pusaka dunia. Kearifan lokal perlu diperkuat lagi," kata Bambang.
Napak tilas berupa "long march" itu akan diawali dari Batutulis, Cipaku, Gunung Gadung hingga eks-Situs Badigul.
Komunitas yang sudah menyatakan dukungan selain BKP, di antaranya Barisan Benteng Raya Padjajaran (BBRP), Angkatan Muda Siliwangi (AMS), Paguyuban Bakatul, Komunitas Napak Tilas Ngopi Jakarta, Perguruan Silat Janur Wenda, Perguruan Silat Elang Putih, Perguruan Silat Lodaya, dan Perguruan Sapu Jagat.
Selain itu, alumni IPA 3 SMAN 1 Bogor Angkatan 1985/1986, Lembaga Budaya Jaya Dewata, Paguyuban Puspa Sunda, Paguyuban Tawakkal, Yayasan At-Tawassuth, Yayasan Rasaning Rasa, Pesantren Al-Fatah Ciomas, Pesantren Ar-Ruhama dan Yayasan Serambi Nusantara.
Selain itu, Majelis Tawassul dan Dzikir Al-Muniriyah Bogor, Ikhwan Naqsabandi Nazhimiyyah, Majelis Dzikir Zawiyah Misbahul Arsy Depok, Ikhwan TQN Suryalaya Caringin Cimande, Pesantren Nur Al Ghani Kencana, Sangkan Hurip, Keluarga Besar Pajajaran Cimande, IPSI Kota Bogor, IPSI Kabupaten Bogor, dan Dangiang Nonoman Padjajaran Bandung.
Komunitas lainnya, Ki Tapak, Sabandar Karimadi, Darmaraga, Sunda Akur Tanjung Sari, Keluarga Alumni SMAN 1 Cibinong Angkatan 1996, DKM K.H. Yusuf Pesona Kayangan Depok, Badewa, Kudihyang Pajajaran, Kidang Pasundan, Dangiang Pakuan, Gentra Pajajaran, Jigprak, dan Sanggar Seni Dadali. ***4***

(T.A035/B/M029/M029) 08-04-2017 17:28:08

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017