Sosoknya yang mirip sekali penyanyi Dewi Gita membuat dirinya kerap disebut Kembaran Dewi Gita. Dialah Imelda Listyo Susanti atau biasa dipanggil Imel Santi.

Meski beda profesi, Dewi Gita adalah penyanyi sedangkan Imel adalah make up artist penata namun profesi keduanya sama-sama bisa disebut seniman.

Keduanya juga memiliki keahlian di bidangnya masing-masing sebagai profesional.

"Saya tak pernah merasa mirip Dewi Gita. Hanya saja orang-orang banyak yang bilang begitu. Buat saya masing-masing punya kelebihan dan kekurangan," kata Imel Santi dikawasan Jakarta Timur.

Sebagai pemakeup artis dan make up pengantin, nama Imel Santi sebenarnya cukup dikenal dikalangan profesinya. Selain kliennya yang banyak dari kalangan pejabat, profesi Imel juga sudah merambah sampai negeri jiran, Malaysia.

Ia kerap terbang ke Malaysia untuk merias pengantin dari kalangan keluarga pejabat, datuk terpandang di sana. Termasuk ia sempat merias pengantin untuk artis Enny Beatrice.

Seperti diketahui Datin Seri Utama Enny Beatrice Ferlat Kusumo Anggraini atau yang lebih dikenal dengan Enny Beatrice adalah aktris asal Indonesia yang menjabat sebagai Ketua Badan Amal Kasih Ibu Putrajaya, Malaysia.

Dia dipersunting oleh seorang politikus Malaysia, yakni Tengku Adnan Tengku Mansor pada 1989.

"Iya, jasa rias pengantin kita memang sempat dipakai oleh keluarga Enny Beatrice. Di sana beliau merupakan keluarga terpandang di Malaysia, pejabat lah," ungkap Imel.

Dalam berkarir di dunia make up artis dan pengantin, Imel tak membatasi diri pada tema dari daerah tertentu. Ia mampu merias pengantin dengan tema dan daerah mana pun.

"Meski awalnya kita banyak merias pengantin Jawa dan Sunda, kini kita sudah menguasai secara profesional tema dari daerah manapun. Semisal Melayu, Minang, Bali, tema-tema nusantara dan sebagainya," kata Imel.

Wanita kelahiran 27 Maret 1974 ini mengaku dalam merias wajah selalu menyesuaikan alat kosmetik dengan kulit wajah dari kliennya. Bisa produk luar negeri, bisa pula produk lokal. Tergantung dari kecocokan kulit wajah sang klien.

"Karena tidak semua produk luar negeri cocok untuk kulit tertentu. Jadi kita bagaimana kecocokan kulit wajah klien aku. Tapi yang terpenting untuk klien aku sebelum makeup, khususnya untuk klien calon pengantin, pasti aku akan suruh lepas skincare pribadi yang dipakai selama min 3 hari sebelum di makeup sama aku," jelas Imel.

Hal itu, kata Imel,  untuk menghindari hasil makeup crack atau pecah selama dimakeup. Hasilnya, makeup Imel mampu bertahan dalam sehari. "Selain itu sebelum dimakeup kondisi wajah sudah harus siap sebelum mulai di makeup. Selain skinprep, pemilihan warna foundation, loose powder, eyeshadow & lipstik harus di sesuaikan dengan warna kulit setiap klien," tambah Imel.

Sebagai seorang profesional rias pengantin yang memiliki klien para pejabat dalam dan luar negeri, Imel memang mengerti akan karakter kulit wajah. Meski begitu, ia juga tak sungkan menanyakan jenis kosmetik yang biasa dipakai sang klien.

"Kita tetap harus tahu kebiasaan-kebiasaan klien dalam menggunakan kosmetik. Karena kebahagiaan klien adalah nomor satu. Jadi kita tetap harus mengerti mau nya klien," ujar Imel.

Dalam meniti karirnya di dunia makeup, Imel mengaku awalnya disuruh oleh sang ibu. Kebetulan ibunya juga berbisnis jasa makeup pengantin, termasuk paket-paket wedding. Dari mulai sekadar merias saudara hingga akhirnya ia dipercaya sang ibu untuk merias pengantin.

"Iya memang aku ini meneruskan bisnis orangtua, ibu saya. Sebelumnya saya merupakan pekerja kantoran. Saya kerja di perusahaan group BNI," kata Imel.

Imel sebelumnya berkarir disebuah bank swasta setelah tamat kuliah, lalu pindah jalur ke dunia business dan buka Make up artis profesional menekuni profesi sebagai Makeup Artis dan Pengantin. Kini ia mulai merasakan penghasilan dari bisnisnya itu lebih besar beberapa kali lipat dari sekadar gaji bulanan saat ia masih bekerja kantoran. Terkait masalah tingkat kesulitan dalam memakeup pengantin, Imel mengaku setiap tema memiliki tingkat kesulitan masing-masing. Misalnya pengantin Jawa.

Rias pengantin adat Jawa merupakan salah satu rias pengantin yang paling umum digunakan karena masyarakat Jawa yang merupakan mayoritas. Ciri khas dari rias pengantin adat Jawa adalah penggunaan paes di dahi pengantin perempuan.

"Misalnya pengantin Jawa, itu harus orang-orang yang benar-benar bisa untuk merias menggunakan paes di dahi. Karena tidak mudah. Bukan sembarang dekorasi, paes ini merupakan simbol keanggunan dan ketundukan perempuan pada pasangannya," kata Imel.

Jadi, kata Imel, membuat paes ini tidak mudah dan tidak bisa sembarangan dilakukan oleh semua perias pengantin,  Ada pakem-pakem khusus yang harus diikuti sehingga paes yang bagus hanya bisa dibuat oleh perias pengantin adat yang berpengalaman.

Selain adat Jawa, riasan pengantin Sunda juga merupakan salah satu yang cukup populer. Dari segi riasan wajah, mungkin tidak ada perbedaan yang terlalu jauh dengan rias pengantin pada umumnya. Namun, ciri khas dari rias pengantin Sunda adalah pemakaian mahkota siger dan potongan daun sirih di tengah dahi.

Mahkota siger yang biasanya terbuat dari campuran logam melambangkan harapan akan rasa hormat, kearifan, serta kebijaksanaan dalam pernikahan. Sedangkan daun sirih yang dipotong menyerupai bentuk wajik dan ditempel di dahi dipercaya menjadi penolak bala dari berbagai musibah dan kejahatan yang bersifat magis.

"Jadi memang masing-masing daerah punya kekhasan tersendiri. Dan masing-masing punya tingkat kesulitan lah pastinya," ujar Imel.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024