Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meluncurkan program "Aku Nggak Mau Nganggur Baznas (Anggur Baznas)" sebagai upaya mengatasi angka pengangguran di daerah itu.
Program ini diinisiasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bekasi bekerja sama dengan Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati Kabupaten Bekasi melalui pemberian pelatihan tata rias kepada masyarakat kurang mampu.
"Setelah kita evaluasi ternyata angkatan pertama dinilai sukses. Selesai pelatihan pun 80 persen berkiprah di dunia tata rias. Artinya, mereka sudah mulai mendapatkan income sesuai dengan program 'Anggur Baznas' ini," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Rabu.
Baca juga: Angka pengangguran terbuka di Kabupaten Bekasi Jawa Barat turun 1,44 persen
Dia mengatakan respons positif para alumnus pelatihan tata rias angkatan pertama ini menandakan keberhasilan kinerja Baznas dalam memberikan inovasi di setiap program.
Dia menyampaikan kepada para peserta agar dapat mencari peluang untuk mengikuti berbagai pelatihan sejenis sebagai fondasi utama dalam merintis karier menjadi perias profesional.
"Kesempatan berlatih seperti ini nantinya bisa menjadi perias profesional, pelatihan tata rias sebagai modal utama bagi para perias juga," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi luncurkan program "Anggur Baznas" untuk tekan pengangguran
Dirinya juga memberikan beberapa kiat sukses menjadi perias profesional, di antaranya memiliki rasa percaya diri dalam berpenampilan, memiliki etika berdandan dan berkomunikasi, kedisiplinan dalam waktu, memiliki kreativitas tinggi, serta kolaboratif.
"Saya ada beberapa kiat sukses berhasil mungkin bisa ditanamkan di diri masing-masing perias. Saya harap juga perias mampu mengembangkan kemampuannya," katanya.
Ketua Baznas Kabupaten Bekasi Samsul Bahri mengatakan antusiasme masyarakat mengikuti pelatihan tata rias ini mampu mendongkrak keberhasilan dan tujuan dari program "Anggur Baznas" dalam membantu masyarakat tidak mampu yang memiliki keahlian serta keterampilan di bidangnya.
Baca juga: Pemkab Bekasi fokus ciptakan lapangan pekerjaan sektor UMKM
Ia berharap, kegiatan ini berjalan secara berkesinambungan dan mampu menjadi motivasi bagi masyarakat lain untuk bisa mengikuti pelatihan tersebut.
"Pada pelatihan tata rias ini ada 100 orang pendaftar, namun kuota kita baru ada 40 orang. Melihat antusias tersebut mudah-mudahan bisa termotivasi bagi yang lain untuk mengikuti," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Program ini diinisiasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bekasi bekerja sama dengan Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati Kabupaten Bekasi melalui pemberian pelatihan tata rias kepada masyarakat kurang mampu.
"Setelah kita evaluasi ternyata angkatan pertama dinilai sukses. Selesai pelatihan pun 80 persen berkiprah di dunia tata rias. Artinya, mereka sudah mulai mendapatkan income sesuai dengan program 'Anggur Baznas' ini," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Rabu.
Baca juga: Angka pengangguran terbuka di Kabupaten Bekasi Jawa Barat turun 1,44 persen
Dia mengatakan respons positif para alumnus pelatihan tata rias angkatan pertama ini menandakan keberhasilan kinerja Baznas dalam memberikan inovasi di setiap program.
Dia menyampaikan kepada para peserta agar dapat mencari peluang untuk mengikuti berbagai pelatihan sejenis sebagai fondasi utama dalam merintis karier menjadi perias profesional.
"Kesempatan berlatih seperti ini nantinya bisa menjadi perias profesional, pelatihan tata rias sebagai modal utama bagi para perias juga," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi luncurkan program "Anggur Baznas" untuk tekan pengangguran
Dirinya juga memberikan beberapa kiat sukses menjadi perias profesional, di antaranya memiliki rasa percaya diri dalam berpenampilan, memiliki etika berdandan dan berkomunikasi, kedisiplinan dalam waktu, memiliki kreativitas tinggi, serta kolaboratif.
"Saya ada beberapa kiat sukses berhasil mungkin bisa ditanamkan di diri masing-masing perias. Saya harap juga perias mampu mengembangkan kemampuannya," katanya.
Ketua Baznas Kabupaten Bekasi Samsul Bahri mengatakan antusiasme masyarakat mengikuti pelatihan tata rias ini mampu mendongkrak keberhasilan dan tujuan dari program "Anggur Baznas" dalam membantu masyarakat tidak mampu yang memiliki keahlian serta keterampilan di bidangnya.
Baca juga: Pemkab Bekasi fokus ciptakan lapangan pekerjaan sektor UMKM
Ia berharap, kegiatan ini berjalan secara berkesinambungan dan mampu menjadi motivasi bagi masyarakat lain untuk bisa mengikuti pelatihan tersebut.
"Pada pelatihan tata rias ini ada 100 orang pendaftar, namun kuota kita baru ada 40 orang. Melihat antusias tersebut mudah-mudahan bisa termotivasi bagi yang lain untuk mengikuti," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024