Bupati Sukabumi Marwan Hamami menjadikan sidat sebagai ikon Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat karena daerah ini merupakan salah satu daerah di Indonesia sebagai penghasil ikan dari ordo Anguilliformes tersebut.

"Ini merupakan komitmen kami terhadap keberadaan sidat untuk terus menjaga populasi, habitat dan ekosistemnya melalui berbagai program seperti budidaya dan lainnya," katanya saat membuka workshop implementasi jalur laluan ikan atau fishway, di Bale Pangripta Bapelitbangda Kabupaten Sukabumi, Selasa.

Menurut Marwan, sidat merupakan salah satu komoditas perikanan utama Kabupaten Sukabumi sehingga layak dijadikan ikon. Maka dari itu, dengan adanya workshop yang dihadiri langsung oleh perwakilan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) RI sebagai pelaksana program IFish sejak 2008 bertujuan untuk menjamin ketersediaan produk ikan air tawar agar terus berkembang biak khususnya sidat.

Baca juga: Pemkab Sukabumi jadikan ponpes Modern Assalam Putri sebagai percontohan budi daya sidat
Baca juga: Kadiskan Sukabumi: Jangan hanya manfaatkan potensi sidat tapi juga harus dilindungi

Selain itu, kegiatan ini juga merupakan salah satu komitmen Pemkab Sukabumi untuk mendapatkan solusi bagaimana melakukan perubahan dalam mengembangkan sidat kedepannya.

Perairan Teluk Palabuhanratu merupakan salah satu perairan strategis jalur ruaya atau jalur laluan benih sidat di selatan Jawa. Maka dari itu, pihaknya menginginkan agar seluruh pemangku kepentingan atau kebijakan bisa berkolaborasi untuk bersama-sama menjaga kelestarian ikan yang memiliki protein tinggi.

Dengan menjaga kelestarian, selain bisa meningkatkan perekonomian daerah, tapi yang paling penting ekonomi masyarakat juga ikut terdongkrak. Instansi pemerintah maupun swasta harus bisa memberikan edukasi kepada masyarakat betapa pentingnya menjaga kelestarian sidat untuk masa depan.

Baca juga: Dinas Perikanan Sukabumi gandeng ponpes untuk kembangkan budidaya sidat

"Dengan upaya yang dilakukan bersama, kami optimistis keberadaan sidat bisa bebas dari ancaman kepunahan. Salah satunya dengan melakukan budidaya dan tidak mengeksploitasi secara berlebihan," tambahnya.

Marwan berharap hasil dari workshop ini dapat memunculkan ide dan gagasan agar sidat di Kabupaten Sukabumi tidak hanya sekedar pembenihan dan pembesaran saja, tetapi bisa menjadi olahan yang digemari masyarakat lokal maupun luar daerah hingga luar negeri.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024