Pemulihan ekonomi masyarakat Kota Sukabumi, Jawa Barat menjadi program prioritas Pemerintah Kota Sukabumi di 2024 mulai dari melanjutkan berbagai program peningkatan perekonomian yang telah dilaksanakan di 2023 dan membuat kebijakan serta program baru.

"Pada 2024 ini kami (Pemkot Sukabumi) telah menyusun prioritas program dan kegiatan. Dari beberapa program itu, percepatan pemulihan ekonomi menjadi salah satu yang paling diprioritaskan," kata Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada di Balai Kota Sukabumi, Minggu.

Adapun prioritas program dan kegiatan 2024 yakni pemulihan ekonomi, pengendalian inflasi, menjaga iklim kondusif kota di tengah momentum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Sukabumi 2025-2045.

Baca juga: Pengembangan UMKM jadi strategi utama tingkatkan ekonomi Kota Sukabumi

Menurut Dida, dalam melaksanakan percepatan pemulihan ekonomi ada beberapa program yang saat ini tengah dilaksanakan seperti penguatan keberadaan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan memberikan pelatihan bisnis hingga bantuan permodalan.

Kemudian menggali potensi sumber daya yang ada masyarakat yang belum termanfaatkan secara maksimal salah satunya pada sektor pariwisata. Selanjutnya, membuka lapangan kerja baru, penguatan daya beli masyarakat dengan mengendalikan laju inflasi dan kegiatan pemberantas kemiskinan lainnya.

Dampak dari pandemi COVID-19 perekonomian Kota Sukabumi sempat ambruk seperti di 2020 laju pertumbuhan ekonomi (LPE) -1,48 persen, namun pada 2021 meningkat menjadi 3,71 persen dan di 2022 serta 2023 LPE di atas lima persen.

Baca juga: Wali Kota Sukabumi ajak kaum muda berinovasi ciptakan karya bernilai ekonomi

Meskipun perekonomian Kota Sukabumi sudah kembali bangkit pasca-pandemi, tetapi Pemkot Sukabumi terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat dengan target LPE di 2024 di atas lima persen.

"Dalam percepatan pemulihan ekonomi, kami pun melibatkan masyarakat salah satunya melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) di mana warga bisa mengusulkan langsung program pemulihan ekonomi sesuai dengan kearifan lokal daerahnya masing-masing. Langkah ini bertujuan agar program yang dibuat pemkot sesuai dengan kehendak masyarakat dan tepat sasaran," katanya.

Di sisi lain, Dida mengatakan salah satu yang menjadi tantangan pihaknya dalam melaksanakan pemulihan dan peningkatan ekonomi yakni ketidakpastian kondisi global yakni krisis energi, faktor domestik antara lain disparitas pasokan dan distribusi barang, serta gejolak harga pangan seperti kenaikan harga beras yang saat ini tengah terjadi.

Baca juga: Wakil Wali Kota Bogor berharap ekonomi warga tidak lama terdampak longsor Empang

Tantangan lainnya adalah mengendalikan inflasi dampak dari meningkatnya harga komoditas pangan utama masyarakat tersebut dengan cara memperkuat koordinasi antar pemerintah daerah, melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga pangan, meningkatkan produksi pangan melalui program-program pertanian dan memperkuat sistem distribusi barang.

Ia mengatakan pihaknya optimistis, Kota Sukabumi bisa melewati berbagai tantangan itu dan telah terbukti, di mana pasca-pandemi perekonomian daerah berjuluk Kota Mochi ini dengan cepat bangkit.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024