PT Jabar Bersih Lestari yang merupakan anak perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat, PT Jasa Sarana, menyebutkan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo di Kabupaten Bogor, membutuhkan investasi senilai Rp900 miliar agar bisa beroperasi.
"Kami masih menunggu investor, kami dalam fase menjaring investor, saat ini masih berproses, sekitar Rp900 miliar investasinya," ungkap Direktur Utama PT Jabar Bersih Lestari (JBL) Gun Gun Saptari Hidayat di TPPAS Lulut Nambo yang berlokasi di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.
PT JBL yang merupakan anak perusahaan PT Jasa Sarana, akan menjalankan mekanisme kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) bersama investor atau perusahaan swasta dalam mengelola TPPAS Lulut Nambo.
Baca juga: Forpasi kibarkan bendera setengah tiang di TPPAS Lulut Nambo Bogor peringati HPSN
Baca juga: Pemprov Jabar targetkan TPPAS Lulut-Nambo di Bogor beroperasi tahun ini
Saat ini, sedang berlangsung proses penilaian terhadap perusahaan calon investor. Menurut Gun Gun, penilaian perlu dilakukan selektif mengingat calon investor sebelumnya sempat membatalkan pekerjaan di tengah jalan.
"Sekarang sudah dalam proses penilaian investor, nanti kita informasikan (hasilnya). Awalnya investor pertama sudah sepakat untuk membangun, sudah dimulai, kemudian di tengah jalan bermasalah. Memang KPBU banyak dinamikanya. Kami mohon doa," kata Gun Gun.
Setelah pekerjaannya ditinggal investor, TPPS Lulut Nambo yang dibangun sejak 2017 akhirnya mendapatkan dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupa Penyertaan Modal Daerah (PMD) sekitar Rp60 miliar untuk merampungkan pembangunan tahap satu.
Baca juga: Gubernur Jabar: TPPAS Lulut Nambo jadi solusi persoalan sampah di Depok
Kini selama masa uji coba, TPPAS Lulut-Nambo mampu mengolah 50 ton sampah per hari dan menghasilkan biomassa dan "refuse derived fuel" (RDF) sekitar 40 persen dari berat sampah yang diolah.
Gun Gun menyebutkan jika TPPAS Lulut-Nambo telah terbangun dari investasi Rp900 miliar, maka akan mampu mengolah sampah sekitar 1.800 ton hingga 2.300 ton sampah dalam sehari.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Kami masih menunggu investor, kami dalam fase menjaring investor, saat ini masih berproses, sekitar Rp900 miliar investasinya," ungkap Direktur Utama PT Jabar Bersih Lestari (JBL) Gun Gun Saptari Hidayat di TPPAS Lulut Nambo yang berlokasi di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.
PT JBL yang merupakan anak perusahaan PT Jasa Sarana, akan menjalankan mekanisme kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) bersama investor atau perusahaan swasta dalam mengelola TPPAS Lulut Nambo.
Baca juga: Forpasi kibarkan bendera setengah tiang di TPPAS Lulut Nambo Bogor peringati HPSN
Baca juga: Pemprov Jabar targetkan TPPAS Lulut-Nambo di Bogor beroperasi tahun ini
Saat ini, sedang berlangsung proses penilaian terhadap perusahaan calon investor. Menurut Gun Gun, penilaian perlu dilakukan selektif mengingat calon investor sebelumnya sempat membatalkan pekerjaan di tengah jalan.
"Sekarang sudah dalam proses penilaian investor, nanti kita informasikan (hasilnya). Awalnya investor pertama sudah sepakat untuk membangun, sudah dimulai, kemudian di tengah jalan bermasalah. Memang KPBU banyak dinamikanya. Kami mohon doa," kata Gun Gun.
Setelah pekerjaannya ditinggal investor, TPPS Lulut Nambo yang dibangun sejak 2017 akhirnya mendapatkan dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupa Penyertaan Modal Daerah (PMD) sekitar Rp60 miliar untuk merampungkan pembangunan tahap satu.
Baca juga: Gubernur Jabar: TPPAS Lulut Nambo jadi solusi persoalan sampah di Depok
Kini selama masa uji coba, TPPAS Lulut-Nambo mampu mengolah 50 ton sampah per hari dan menghasilkan biomassa dan "refuse derived fuel" (RDF) sekitar 40 persen dari berat sampah yang diolah.
Gun Gun menyebutkan jika TPPAS Lulut-Nambo telah terbangun dari investasi Rp900 miliar, maka akan mampu mengolah sampah sekitar 1.800 ton hingga 2.300 ton sampah dalam sehari.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024