Israel melarang masuk lebih dari separuh misi yang direncanakan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dan mitra kemanusiaannya dalam pengiriman bantuan di Jalur Gaza utara sejak awal tahun ini, kata badan tersebut pada Selasa.
"Sejak awal 2024, 51 persen misi yang direncanakan UNRWA dan mitra kemanusiaannya untuk mengirimkan bantuan dan melakukan penilaian terhadap daerah-daerah di Gaza utara tahun ini tidak mendapat akses dari otoritas Israel,'' kata badan tersebut pada X.
"Kerawanan pangan di utara Wadi Gaza telah mencapai batas yang sangat ekstrim," tambah badan itu.
Baca juga: PBB: Lebih dari 88.000 penduduk mengungsi meningkatnya permusuhan di Lebanon selatan
Baca juga: Sekjen PBB kembali serukan gencatan senjata hindari "tragedi besar" di Jalur Gaza
Badan itu mengatakan pada 17 November tahun lalu bahwa warga di Gaza utara berada "di ambang kelaparan,"
Israel menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada bulan Oktober, yang diyakini menewaskan hampir 1.200 warga Israel.
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 29.195 orang, dan melukai 69.170 orang lainnya, kata Kementerian Kesehatan Palestina pada Selasa.
Sekitar 85 persen warga Gaza mengungsi akibat serangan Israel, yang mana semuanya mengalami kerawanan pangan, menurut PBB.
Baca juga: Prancis hentikan pendanaan untuk UNRWA menyusul tudingan Israel
Ratusan ribu orang hidup tanpa tempat berlindung, dan kurang dari setengah truk bantuan yang dapat memasuki wilayah tersebut dibandingkan sebelum konflik dimulai.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Sejak awal 2024, 51 persen misi yang direncanakan UNRWA dan mitra kemanusiaannya untuk mengirimkan bantuan dan melakukan penilaian terhadap daerah-daerah di Gaza utara tahun ini tidak mendapat akses dari otoritas Israel,'' kata badan tersebut pada X.
"Kerawanan pangan di utara Wadi Gaza telah mencapai batas yang sangat ekstrim," tambah badan itu.
Baca juga: PBB: Lebih dari 88.000 penduduk mengungsi meningkatnya permusuhan di Lebanon selatan
Baca juga: Sekjen PBB kembali serukan gencatan senjata hindari "tragedi besar" di Jalur Gaza
Badan itu mengatakan pada 17 November tahun lalu bahwa warga di Gaza utara berada "di ambang kelaparan,"
Israel menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada bulan Oktober, yang diyakini menewaskan hampir 1.200 warga Israel.
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 29.195 orang, dan melukai 69.170 orang lainnya, kata Kementerian Kesehatan Palestina pada Selasa.
Sekitar 85 persen warga Gaza mengungsi akibat serangan Israel, yang mana semuanya mengalami kerawanan pangan, menurut PBB.
Baca juga: Prancis hentikan pendanaan untuk UNRWA menyusul tudingan Israel
Ratusan ribu orang hidup tanpa tempat berlindung, dan kurang dari setengah truk bantuan yang dapat memasuki wilayah tersebut dibandingkan sebelum konflik dimulai.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024