Bogor (Antara Megapolitan) - Kota Bogor, Jawa Barat menjadi salah satu kota yang akan mendapatkan bantuan program revitalisasi pasar rakyat yang merupakan program kolaborasi antara Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat dan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan.
Anggota Tim Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan (TP4) Kota Bogor, Harry Ara Hutabarat di Bogor, Kamis, menyebutkan, Dirjen Cipta Karya Kementerian PU-PERA dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag berencana menjalankan kerja sama revitalisasi bangunan dan infrastruktur penunjang pasar rakyat di beberapa kota, termasuk di enam kota mitra yang menjadi Kemitraan Habitat.
"TP4 tidak akan menyia-nyiakan hubungan baik selama ini yang telah dibina dengan Pemerintah Pusat. Kota Bogor adalah salah satu yang mendapat bantuan program revitalisasi pasar rakyat," kata Harry.
Menurut Harry, TP4 belum lama ini mengadakan pertemuan khusus untuk mengakselerasi dan jemput bola program dari Kementerian PU-Pera dan Kementerian Perdagangan tersebut, dalam rangka pemenuhan target Presiden Joko Widodo untuk membangun dan merevitalisasi 5.000 pasar rakyat hingga 2019.
Ia mengatakan, untuk menindaklanjuti rencana kerja sama kegiatan revitalisasi pasar rakyat atau pasar tradisional itu, akan dilangsungkan pertemuan antara Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan Direktur Logistik dan Sarana Distribusi Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri.
"TP-4 berharap instansi terkait di Kota Bogor dapat segera memberikan informasi profil pasar rakyat yang diusulkan maupun informasi rencana pengembangan pasar rakyat yang sudah dimiliki di kota masing-masing sebagai bahan penjajakan kerja sama Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman termasuk rekapitulasi data profil pasar rakyat.
Harry mengatakan, TP-4 menyadari keterbatasan anggaran pembangunan yang bersumber dari APBD Kota Bogor untuk pasar tradisional. Dengan adanya kesempatan yang bersumber dari APBN dapat membenahi dan membangun infrastruktur pasar rakyat agar semakin memadai dan nyaman.
"Jadi semua pihak khususnya instansi terkait harus berlomba lari cepat untuk mendapatkan program tersebut, dan TP4 hadir untuk mempercepat pembangunan di Kota Bogor. Semuanya kita lakukan demi pelayanan untuk kemakmuran rakyat Bogor," katanya.
Dirut Perusahaan Daerah (PD) Pasar Pakuan Jaya, Andri Latif Asyikin menyebutkan, pihaknya telah mangajukan usulan revitalisasi sejumlah pasar kepada Kementerian Perdagangan.
"Kita ajukan untuk pasar yang belum direvitalisasi seperti Pasar Sukasari, Pasar Jambu Dua, Pasar Padasuka, Pasar Taman Kencana, Pasar Merdeka, Plaza Bogor, Pasar Tanah Baru dan Pasar Pamoyanan," katanya.
Menurutnya, pengajuan tersebut baru berupa usulan, diterima atau tidaknya usulan tersebut dan diberikannya bantuan revitalisasi merupakan kewenangan Kementerian Perdagang yang memutuskan.
Andri menjelaskan, ada empat pasar di Kota Bogor yang sudah direvitalisasi yakni Pasar Kebon Kembang, Pasar Devris, Pasar Gunung Batu dan Pasar Baru Bogor. Dan terdapat delapan pasar yang belum direvitalisasi yang telah diusulkan ke kementerian.
"Rencana kami akan menggunakan dana dari Pemerintah Kota Bogor untuk merevitalisasi tiga pasar (Tanah Baru, Jambu Dua dan Pamoyanan), tapi kalau ada bantuan dana dari pemerintah pusat akan lebih baik, karena semua bisa direvitalisasi tanpa menunggu dana APBD yang pastinya terbatas," kata Andri.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Anggota Tim Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan (TP4) Kota Bogor, Harry Ara Hutabarat di Bogor, Kamis, menyebutkan, Dirjen Cipta Karya Kementerian PU-PERA dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag berencana menjalankan kerja sama revitalisasi bangunan dan infrastruktur penunjang pasar rakyat di beberapa kota, termasuk di enam kota mitra yang menjadi Kemitraan Habitat.
"TP4 tidak akan menyia-nyiakan hubungan baik selama ini yang telah dibina dengan Pemerintah Pusat. Kota Bogor adalah salah satu yang mendapat bantuan program revitalisasi pasar rakyat," kata Harry.
Menurut Harry, TP4 belum lama ini mengadakan pertemuan khusus untuk mengakselerasi dan jemput bola program dari Kementerian PU-Pera dan Kementerian Perdagangan tersebut, dalam rangka pemenuhan target Presiden Joko Widodo untuk membangun dan merevitalisasi 5.000 pasar rakyat hingga 2019.
Ia mengatakan, untuk menindaklanjuti rencana kerja sama kegiatan revitalisasi pasar rakyat atau pasar tradisional itu, akan dilangsungkan pertemuan antara Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan Direktur Logistik dan Sarana Distribusi Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri.
"TP-4 berharap instansi terkait di Kota Bogor dapat segera memberikan informasi profil pasar rakyat yang diusulkan maupun informasi rencana pengembangan pasar rakyat yang sudah dimiliki di kota masing-masing sebagai bahan penjajakan kerja sama Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman termasuk rekapitulasi data profil pasar rakyat.
Harry mengatakan, TP-4 menyadari keterbatasan anggaran pembangunan yang bersumber dari APBD Kota Bogor untuk pasar tradisional. Dengan adanya kesempatan yang bersumber dari APBN dapat membenahi dan membangun infrastruktur pasar rakyat agar semakin memadai dan nyaman.
"Jadi semua pihak khususnya instansi terkait harus berlomba lari cepat untuk mendapatkan program tersebut, dan TP4 hadir untuk mempercepat pembangunan di Kota Bogor. Semuanya kita lakukan demi pelayanan untuk kemakmuran rakyat Bogor," katanya.
Dirut Perusahaan Daerah (PD) Pasar Pakuan Jaya, Andri Latif Asyikin menyebutkan, pihaknya telah mangajukan usulan revitalisasi sejumlah pasar kepada Kementerian Perdagangan.
"Kita ajukan untuk pasar yang belum direvitalisasi seperti Pasar Sukasari, Pasar Jambu Dua, Pasar Padasuka, Pasar Taman Kencana, Pasar Merdeka, Plaza Bogor, Pasar Tanah Baru dan Pasar Pamoyanan," katanya.
Menurutnya, pengajuan tersebut baru berupa usulan, diterima atau tidaknya usulan tersebut dan diberikannya bantuan revitalisasi merupakan kewenangan Kementerian Perdagang yang memutuskan.
Andri menjelaskan, ada empat pasar di Kota Bogor yang sudah direvitalisasi yakni Pasar Kebon Kembang, Pasar Devris, Pasar Gunung Batu dan Pasar Baru Bogor. Dan terdapat delapan pasar yang belum direvitalisasi yang telah diusulkan ke kementerian.
"Rencana kami akan menggunakan dana dari Pemerintah Kota Bogor untuk merevitalisasi tiga pasar (Tanah Baru, Jambu Dua dan Pamoyanan), tapi kalau ada bantuan dana dari pemerintah pusat akan lebih baik, karena semua bisa direvitalisasi tanpa menunggu dana APBD yang pastinya terbatas," kata Andri.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017