Purwakarta (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menerapkan pendidikan aplikatif untuk seluruh pelajar di daerah tersebut agar mereka memiliki pengetahuan aplikatif.

"Ini (pendidikan aplikatif, red.) kami lakukan agar anak-anak (pelajar, red.) memiliki pengetahuan aplikatif. Jadi praktikumnya lebih efektif, tidak seperti selama ini yang hanya urusan biji kecambah dan bedah katak," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam siaran pers yang diterima di Purwakarta, Rabu.

Ia mengatakan pelajaran Biologi sebenarnya dapat diaplikasikan untuk membangun basis pertanian dan peternakan. Pengetahuan Biologi yang didapat siswa di dalam kelas melalui metode klasikal, dapat diaplikasikan dalam praktikum pertanian dan peternakan.

Target lanjutan dari praktikum yang terapkan, kini tengah disusun berupa tambahan areal praktikum bagi seluruh pelajar di Purwakarta sehingga ke depan, pelajar di wilayah itu dapat menghasilkan bibit unggul produk pertanian dan peternakan.

Menurut dia, inseminasi buatan itu hanya awal. Ke depannya akan ditambah areal praktikumnya dengan menyiapkan lahan yang luas.

"Jadi pelajar di Purwakarta harus mampu melahirkan produk bibit unggul di bidang pertanian dan peternakan," katanya.

Pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui Dinas Pendidikan setempat telah menyiapkan 30 sekolah percontohan, yang dalam hal ini terkait dengan pendidikan aplikatif.

"Kalau kurikulum di sekolah tersebut sudah disesuaikan dengan karakter wilayah masing-masing," katanya.

Sekolah di Kecamatan Wanayasa, Kiara Pedes, Bojong, dan Darangdan difokuskan sebagai basis peternakan domba. Sekolah di Kecamatan Babakan Cikao, Jatiluhur, Sukasari, dan Maniis difokuskan sebagai basis peternakan sapi.

Sekolah di Kecamatan Cibatu, Bungursari, dan Campaka difokuskan untuk peternakan domba penghasil susu.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017