Alun-Alun Laut atau Taman Gado Bangkong yang berada di pusat ibu kota Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) yakni di Palabuhanratu yang awalnya sudah digunakan dan dimanfaatkan oleh warga dan wisatawan, kini ditutup sementara.
"Penutupan alun-alun laut ini karena pembangunannya belum selesai dan masih dalam tahap pengerjaan," kata Camat Palabuhanratu Ali Sadikin, di Sukabumi, Rabu.
Menurut Ali, keputusan penutupan Taman Gado Bangkong ini diambil oleh pemerintah setempat untuk alasan keamanan dan keselamatan, mengingat banyaknya pengerjaan konstruksi bangunan yang masih berlangsung.
Baca juga: Petugas gabungan bongkar rumah makan yang berdiri di RTH Gadobangkong Palabuhanratu
Selain itu, area ini pun masih belum aman untuk dikunjungi oleh masyarakat, sehingga Pemkab Sukabumi terpaksa mengambil kebijakan demi keselamatan bersama, meskipun harus diakui penutupan sementara ini menimbulkan kekecewaan masyarakat.
Pihaknya juga sudah menjelaskan kepada warga maupun wisatawan alasan ditutupnya alun-alun laut yang menjadi daya tarik baru sebagai destinasi wisata di Palabuhanratu demi kebaikan dan keselamatan.
Di lokasi pun saat ini sudah terpasang beberapa sepanduk larangan bagi yang tidak berkepentingan untuk masuk ke lokasi Taman Gado Bangkong. Selain itu, juga terdapat larangan parkir di sekitar lokasi.
Baca juga: Petugas tertibkan sejumlah bangunan di Palabuhanratu untuk dijadikan RTH
"Kami sudah berkoordinasi dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Palabuhanratu bersama warga sekitar di RW 27, RW 28 dan para pemuda untuk mencari solusi berkaitan dengan pembangunan Gado Bangkong yang belum 100 persen selesai," katanya.
Ali mengatakan Taman Gado Bangkong ini juga belum dilakukan serah terima dari Pemprov Jawa Barat ke Pemkab Sukabumi. Kemudian belum ada kegiatan pemeliharaan, sehingga pihaknya menunggu sampai tahapan itu selesai agar masyarakat bisa menikmati areal Taman Gado Bangkong dengan sempurna.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Penutupan alun-alun laut ini karena pembangunannya belum selesai dan masih dalam tahap pengerjaan," kata Camat Palabuhanratu Ali Sadikin, di Sukabumi, Rabu.
Menurut Ali, keputusan penutupan Taman Gado Bangkong ini diambil oleh pemerintah setempat untuk alasan keamanan dan keselamatan, mengingat banyaknya pengerjaan konstruksi bangunan yang masih berlangsung.
Baca juga: Petugas gabungan bongkar rumah makan yang berdiri di RTH Gadobangkong Palabuhanratu
Selain itu, area ini pun masih belum aman untuk dikunjungi oleh masyarakat, sehingga Pemkab Sukabumi terpaksa mengambil kebijakan demi keselamatan bersama, meskipun harus diakui penutupan sementara ini menimbulkan kekecewaan masyarakat.
Pihaknya juga sudah menjelaskan kepada warga maupun wisatawan alasan ditutupnya alun-alun laut yang menjadi daya tarik baru sebagai destinasi wisata di Palabuhanratu demi kebaikan dan keselamatan.
Di lokasi pun saat ini sudah terpasang beberapa sepanduk larangan bagi yang tidak berkepentingan untuk masuk ke lokasi Taman Gado Bangkong. Selain itu, juga terdapat larangan parkir di sekitar lokasi.
Baca juga: Petugas tertibkan sejumlah bangunan di Palabuhanratu untuk dijadikan RTH
"Kami sudah berkoordinasi dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Palabuhanratu bersama warga sekitar di RW 27, RW 28 dan para pemuda untuk mencari solusi berkaitan dengan pembangunan Gado Bangkong yang belum 100 persen selesai," katanya.
Ali mengatakan Taman Gado Bangkong ini juga belum dilakukan serah terima dari Pemprov Jawa Barat ke Pemkab Sukabumi. Kemudian belum ada kegiatan pemeliharaan, sehingga pihaknya menunggu sampai tahapan itu selesai agar masyarakat bisa menikmati areal Taman Gado Bangkong dengan sempurna.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024