Universitas Indonesia (UI) kembali dinyatakan sebagai institusi yang terunggul di Indonesia versi Nature Index, setelah sebelumnya juga mendapatkan penghargaan dari The Conversation Indonesia sebagai Institusi Terproduktif.

Direktur Riset dan Pengembangan UI, Munawar Khalil di kampus UI Depok, Selasa mengatakan Nature Index, dalam pemeringkatannya, tidak hanya menjadikan kuantitas riset sebagai ukuran, tetapi juga melihat seberapa besar kontribusi peneliti dalam sebuah penelitian.

Jika sebuah penelitian dikerjakan oleh puluhan peneliti, tentu kontribusi yang diberikan masing-masing peneliti lebih kecil dibandingkan penelitian yang dikerjakan oleh dua atau empat orang. Karena itu, kuantitas bukan menjadi satu-satunya ukuran dalam Nature Index.

Baca juga: UI raih penghargaan institusi terproduktif versi The Conversation Indonesia

“Meski sebuah institusi menerbitkan banyak riset, namun jika kontribusi peneliti kecil, tentu nilai share-nya juga kecil. Oleh sebab itu, UI terus mendorong para penelitinya agar semakin banyak artikel penelitian yang mampu menembus jurnal-jurnal terbaik dunia, sehingga kontribusi UI di kancah internasional semakin besar,” ujar Khalil.

Nature Index adalah open-source database mengenai afiliasi penulis yang bertujuan melacak kontribusi mereka pada sebuah artikel penelitian. Selain unggul di antara institusi pendidikan, UI juga unggul di lembaga riset.

Baca juga: Tim mahasiswa UI raih tiga gelar pada ajang "Voice of Youth Challenge" 2023

Tahun ini, UI mengalami kenaikan signifikan pada nilai Share (sebaran kontribusi) penelitian, yakni dari 1,18 menjadi 3,52. Nilai Share tersebut diperoleh dari 16 artikel UI di jurnal internasional berkualitas tinggi yang terbit pada periode 1 September 2022–31 August 2023.

Nature Index menetapkan 145 jurnal di bidang ilmu pengetahuan alam dan kesehatan sebagai acuan untuk penilaian artikel riset. Jurnal-jurnal tersebut dipilih berdasarkan reputasinya oleh kelompok peneliti independen.

Sebanyak 16 artikel UI yang merupakan hasil penelitian dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Teknik, masuk di dalam empat subject riset, yakni Biological Sciences, Chemistry, Health Sciences, dan Physical Sciences.

Baca juga: UI raih enam penghargaan dalam Anugerah Diktiristek 2023

UI mengalami kenaikan nilai Share untuk subject Health Sciences (dari 0,28 menjadi 0,56) dan Physical Sciences (0,8 menjadi 2,85).  Adapun keenam belas artikel tersebut terbit di beberapa jurnal internasional, antara lain Nature, Nature Communications, Neuron, Chemical Communications, Gut, Journal of Infectious Diseases, The Lancet Global Health,  dan The New England Journal of Medicine.

Di antara artikel tersebut, artikel berjudul “Strong Lensing and Shadow of Ayon-Beato–Garcia (ABG) Nonsingular Black Hole” yang terbit di jurnal European Physical Journal C memperoleh nilai Share tertinggi. Artikel ini ditulis oleh tim peneliti dari Departemen Fisika, FMIPA UI, di bawah koordinasi Dr. Handika S. Ramadhan.

Selain itu, artikel lain yang berjudul “Towards Precise Constraints in Modified Gravity: Bounds on Alternative Coupling Gravity Using White Dwarf Mass-Radius Measurements” ,ditulis oleh tim peneliti yang diketuai oleh Prof. Anto Sulaksono dari Departemen Fisik memperoleh nilai Share yang tinggi, yakni 0,75.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024