SMA Labschool Jakarta mewakili Indonesia dalam kompetisi tahunan simulasi sidang PBB skala internasional Harvard Model United Nations (HMUN) yang diselenggarakan oleh Universitas Harvard di Amerika Serikat pada 25 - 28 Januari 2024.

“Keikutsertaan Labschool dalam HMUN menjadi tantangan untuk menguji wawasan dan keterampilan berdebat dan bernegosiasi siswa. Sekaligus momentum membangun kolaborasi dan jejaring internasional,” ujar Kepala SMA Labschool Jakarta, Suparno Sastro, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan kompetisi itu merupakan kesempatan mahal bagi siswa untuk membangun dialog dalam kebinekaan global, nalar kritis, mensimulasikan diri seperti diplomat, dan kreatif membuat resolusi.

“Ini menjadi wujud nyata pengembangan Profil Pelajar Pancasila dalam implementasi kurikulum merdeka,” tambah dia.

Dia melanjutkan, para siswa sudah mengikuti serangkaian pelatihan selama empat bulan di sekolah. Hal itu dilakukan, karena pihaknya ingin performa siswa optimal.

“Kesempatan luar biasa memenuhi undangan Harvard. Meskipun kompetisi menang kalah biasa. Tapi membangun percaya diri dan mengasah kepemimpinan diantara empat ribu siswa dari lima puluh negara, itu yang luar biasa," ungkap doktor UNJ ini.

Kompetisi HMUN 2024 merupakan persidangan yang ke-71. Harvard MUN adalah ajang lomba simulasi sidang PBB tertua dan paling bergengsi di dunia.

SMA Labschool Jakarta rutin mengikuti HMUN sejak 2014. Kali ini sekolah yang berlokasi di Jakarta Timur tersebut membawa 40 siswa bersama guru pembimbing Satriwan Salim, Nuniek Qurniasih, Iwan Kurniadi dan kepala sekolah Suparno Sastro.

Sekretaris Jenderal HMUN 2024, Angela Dela Cruz, dalam pidato pembukaan menyampaikan Harvard MUN 2024 diikuti sebanyak 4.000 siswa sekolah menengah, yang berasal dari 250 sekolah dari 50 negara.

Salah satu delegasi, Muhammad Rafi Rahmadana, rangkaian kegiatan HMUN cukup berat dan dirinya dilatih berbulan-bulan untuk debat, negosiasi, memimpin aliansi, riset, membuat position paper.

“Apalagi di sini sedang musim dingin sampai minus 7 derajat, beda banget sama Indonesia. Tapi saya terharu bahagia bisa ke Harvard,” kata Rafi.

Dalam kesempatan itu, para delegasi juga bertemu langsung dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi yang sedang mengikuti agenda sidang di Dewan Keamanan PBB.

Menlu yang didampingi Duta Besar Indonesia untuk PBB, Arrmanatha Nasir serta diplomat lainnya memberi wejangan kepada para siswa, agar tetap optimistis menatap masa depan, membangun koneksi global, dan ikut berpartisipasi dalam membangun dunia yang lebih baik.

Menlu mengatakan tantangan generasi ke depan makin kompleks. Menlu mengutarakan peran aktif dan strategis Indonesia dalam kancah politik global untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Pewarta: Indriani

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024