Koki selebritas Ragil Imam Wibowo mengatakan ada beberapa makanan yang akan tren tahun ini karena ketertarikan anak muda mengolah makanan Indonesia hingga hidangan Melayu kopitiam.

"Mereka akan mulai banyak mengolah makanan Indonesia, yang agak lebih umum akan banyak anak muda ubah kopitiam, nasi campur, mie juga berkembang dengan yang klasik," kata Ragil saat ditemui di Jakarta, Jumat (26/1).

Selain makanan Indonesia yang terus berkembang, Ragil juga memperkirakan kuliner yang dipengaruhi budaya Asia dan Amerika juga banyak beredar tahun ini.

Baca juga: Ini tren kuliner paling diminati masyarakat Indonesia menurut GoFood sepanjang 2023

Ragil mengatakan tren anak muda yang gemar eksplorasi kuliner membuat tren makanan di Indonesia unik dan tidak bisa disamakan dengan negara lain. Anak muda atau generasi milenial bisa sangat kreatif dalam mengolah tren makanan Indonesia dan mengembangkan kreasi yang lebih unik.

Bagi orang yang tertarik membuka restoran, Ragil menyarankan untuk mengatahui apa yang sedang ramai diperbincangkan di kalangan juru masak supaya bisa mengembangkan makanan yang diminati pasar.
Sementara itu, Ketua tim Pusaka Rasa Nusantara Meilati Batubara mengatakan di luar negeri, tren makanan yang sedang digandrungi masyarakat setempat adalah makanan yang lebih sehat atau organik.

Baca juga: Ungkap kuliner mahumbal, masakan rasa unik khas suku Dayak

"Kalau kita melihat di luar negeri, tren luar itu lebih sehat jadi mereka cari makanan lebih sehat, organik, slow food artinya bukan olahan," kata Meilati.

Cara masak sehat dan dari bahan organik sebenarnya sudah ada dari turun temurun dilakukan dari zaman dahulu di Indonesia sehingga dengan mengikuti tren di luar negeri, artinya kembali ke masa makanan disajikan dengan cara lebih baik dan sehat.

Menurut Meilati, zaman dulu, makanan Indonesia dimasak menggunakan minyak kelapa dan menggunakan bahan seperti tengkawang untuk menggantikan mentega.

Baca juga: Kuliner, pilihan wujudkan Kota Bogor menjadi destinasi wisata
 
"Waktunya kita kembali ke masa lalu yang baik, bahwa ternyata tren dunia di Indonesia sudah ada dari dulu," kata Meilati.

Pewarta: Fitra Ashari

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024