Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengajukan permohonan bantuan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui anggaran APBN guna membangun pusat daur ulang sampah di wilayah itu.
"Pusat daur ulang sampah ini merupakan fasilitas pendukung atau tambahan dalam mengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang sudah ada di Sleman," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Sleman, Rabu.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen untuk melakukan penanganan sampah kota atau sampah yang diproduksi masyarakat dapat tuntas dari hulu sampai ke hilir.
"Dalam pembiayaan penanganan sampah dari hulu hingga hilir ini, selain kolaborasi dari APBD Sleman dengan APBD DIY, kami sangat memerlukan juga dukungan dari APBN melalui KLHK," kata
Baca juga: TPSS Tamanmartani dipastikan dapat beroperasi dan digunakan pada pekan depan
Ia berharap KLHK dapat mengabulkan permohonan untuk dibantu membangun pusat daur ulang sampah, sebagai fasilitas tambahan dalam mengelola sampah selain yg dikelola di TPST.
"Dengan adanya pusat daur ulang sampah ini maka harapannya adalah program pengurangan dan pengolahan sampah dapat tuntas tertangani," katanya.
Kustini mengatakan, Pemkab Sleman juga akan melakukan "upgrading" transfer depo sampah dengan penambahan alat pemilah dan pencacah sampah dengan kapasitas maksimal 10 ton per hari.
"Rencana target total sampah yang dapat ditangani melalui TPST dan TPS 3R dan transfer depo yang ada di Sleman pada 2026, Sleman telah memiliki fasilitas pengolahan sampah yang mampu menangani sampah sebanyak 420 ton per hari, untuk mewujudkan hal tersebut tentu sangat dibutuhkan sinergi serta kolaborasi dengan seluruh pihak," katanya.
Baca juga: Pemkab Sleman pastikan TPST Tamanmartani tidak akan cemari Lingkungan sekitar
Selain TPST Tamanmartani di Sleman Timur yang sudah mulai beroperasi sejak akhir 2023, Pemkab Sleman juga sedang membangun TPST Sendangsari di Sleman Barat dengan kapasitas optimal adalah 60 ton per hari yang pada operasional pada tahun ini kapasitasnya sebesar 40 ton per hari.
"Pada 2024 ini Pemkab Sleman juga merencanakan pembangunan TPST Sleman Tengah I di lokasi yang masih dalam tahap perencanaan. Kapasitas optimalnya adalah 90 ton per hari. Pelaksanaan pembangunan konstruksi ditargetkan pada Semester I tahun 2024 dan target operasional Semester II tahun 2024," katanya.
Kemudian Sleman juga merencanakan pembangunan TPST Sleman Tengah II di lokasi yang masih dalam perencanaan. Kapasitas optimal TPST ini adalah 90 ton per hari.
"Pembangunan konstruksi ditargetkan pada Semester II tahun 2024 dan target operasional pada semester I tahun 2025," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Pusat daur ulang sampah ini merupakan fasilitas pendukung atau tambahan dalam mengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang sudah ada di Sleman," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Sleman, Rabu.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen untuk melakukan penanganan sampah kota atau sampah yang diproduksi masyarakat dapat tuntas dari hulu sampai ke hilir.
"Dalam pembiayaan penanganan sampah dari hulu hingga hilir ini, selain kolaborasi dari APBD Sleman dengan APBD DIY, kami sangat memerlukan juga dukungan dari APBN melalui KLHK," kata
Baca juga: TPSS Tamanmartani dipastikan dapat beroperasi dan digunakan pada pekan depan
Ia berharap KLHK dapat mengabulkan permohonan untuk dibantu membangun pusat daur ulang sampah, sebagai fasilitas tambahan dalam mengelola sampah selain yg dikelola di TPST.
"Dengan adanya pusat daur ulang sampah ini maka harapannya adalah program pengurangan dan pengolahan sampah dapat tuntas tertangani," katanya.
Kustini mengatakan, Pemkab Sleman juga akan melakukan "upgrading" transfer depo sampah dengan penambahan alat pemilah dan pencacah sampah dengan kapasitas maksimal 10 ton per hari.
"Rencana target total sampah yang dapat ditangani melalui TPST dan TPS 3R dan transfer depo yang ada di Sleman pada 2026, Sleman telah memiliki fasilitas pengolahan sampah yang mampu menangani sampah sebanyak 420 ton per hari, untuk mewujudkan hal tersebut tentu sangat dibutuhkan sinergi serta kolaborasi dengan seluruh pihak," katanya.
Baca juga: Pemkab Sleman pastikan TPST Tamanmartani tidak akan cemari Lingkungan sekitar
Selain TPST Tamanmartani di Sleman Timur yang sudah mulai beroperasi sejak akhir 2023, Pemkab Sleman juga sedang membangun TPST Sendangsari di Sleman Barat dengan kapasitas optimal adalah 60 ton per hari yang pada operasional pada tahun ini kapasitasnya sebesar 40 ton per hari.
"Pada 2024 ini Pemkab Sleman juga merencanakan pembangunan TPST Sleman Tengah I di lokasi yang masih dalam tahap perencanaan. Kapasitas optimalnya adalah 90 ton per hari. Pelaksanaan pembangunan konstruksi ditargetkan pada Semester I tahun 2024 dan target operasional Semester II tahun 2024," katanya.
Kemudian Sleman juga merencanakan pembangunan TPST Sleman Tengah II di lokasi yang masih dalam perencanaan. Kapasitas optimal TPST ini adalah 90 ton per hari.
"Pembangunan konstruksi ditargetkan pada Semester II tahun 2024 dan target operasional pada semester I tahun 2025," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024