Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII menyebutkan sebanyak 10 sungai di Sumatera Selatan (Sumsel) berstatus siaga karena tingginya intensitas curah hujan di wilayah itu.
Kepala Tim Hukum dan Komunikasi Publik BBWS VIII Didi Zulfikar di Palembang, Minggu, mengatakan intensitas yang membuat 10 sungai di Sumsel berstatus siaga. Status itu ditingkatkan karena karena debit air sungai mengalami peningkatan tinggi muka air sekitar 4-9 meter yang akibatnya aliran anak sungai juga meningkat sehingga air susah mengalir.
Ia menjelaskan, dari 10 sungai status siaga terdapat tujuh sungai berstatus siaga 1, yaitu di Automatic Water Level Recorder (AWLR) Sekanak di Sungai Musi Kota Palembang, AWLR Semangus di Sungai Musi Kabupaten Musi Rawas (Mura), AWLR Babatan Saudagar di Sungai Ogan Kabupaten Ogan Ilir (OI), AWLR Balai Agung di Sungai Musi di Kabupaten Musi Banyuasin.
Baca juga: Banjir juga melanda Banyuasin Sumsel
Baca juga: 430 hektare lahan pertanian di empat kecamatan Pasaman Barat terdampak banjir pada Jumat
Kemudian di AWLR Muara Rupit di Sungai Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara, AWLR Modong di Sungai Lematang Kabupaten Muara Enim, dan AWLR Pengumbuk di Sungai Musi di Kabupaten Banyuasin.
Sedangkan, sungai berstatus siaga 2, yaitu di AWLR Serijabo di Sungai Ogan dan AWLR Sungai Rotan di Sungai Lematang. Siaga 3, terjadi di AWLR Rambang di Sungai Rambang.
"AWLR terkait dengan proses pasang surut Sungai Musi pada dua bulan Desember dan Januari yang mencapai puncaknya," jelasnya.
Baca juga: Banjir sebabkan satu jembatan putus dan tujuh rumah hanyut di Lahat
Didi mengimbau masyarakat yang rumahnya berada dekat bantaran sungai untuk melakukan antisipasi banjir apabila curah hujan harian tinggi.
"Kami juga minta masyarakat untuk memelihara kebersihan saluran baik drainase perumahan ataupun sungai dan juga tidak membuang sampah sembarangan karena hal ini dapat memperlambat aliran air sehingga genangan surut lebih lama," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Kepala Tim Hukum dan Komunikasi Publik BBWS VIII Didi Zulfikar di Palembang, Minggu, mengatakan intensitas yang membuat 10 sungai di Sumsel berstatus siaga. Status itu ditingkatkan karena karena debit air sungai mengalami peningkatan tinggi muka air sekitar 4-9 meter yang akibatnya aliran anak sungai juga meningkat sehingga air susah mengalir.
Ia menjelaskan, dari 10 sungai status siaga terdapat tujuh sungai berstatus siaga 1, yaitu di Automatic Water Level Recorder (AWLR) Sekanak di Sungai Musi Kota Palembang, AWLR Semangus di Sungai Musi Kabupaten Musi Rawas (Mura), AWLR Babatan Saudagar di Sungai Ogan Kabupaten Ogan Ilir (OI), AWLR Balai Agung di Sungai Musi di Kabupaten Musi Banyuasin.
Baca juga: Banjir juga melanda Banyuasin Sumsel
Baca juga: 430 hektare lahan pertanian di empat kecamatan Pasaman Barat terdampak banjir pada Jumat
Kemudian di AWLR Muara Rupit di Sungai Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara, AWLR Modong di Sungai Lematang Kabupaten Muara Enim, dan AWLR Pengumbuk di Sungai Musi di Kabupaten Banyuasin.
Sedangkan, sungai berstatus siaga 2, yaitu di AWLR Serijabo di Sungai Ogan dan AWLR Sungai Rotan di Sungai Lematang. Siaga 3, terjadi di AWLR Rambang di Sungai Rambang.
"AWLR terkait dengan proses pasang surut Sungai Musi pada dua bulan Desember dan Januari yang mencapai puncaknya," jelasnya.
Baca juga: Banjir sebabkan satu jembatan putus dan tujuh rumah hanyut di Lahat
Didi mengimbau masyarakat yang rumahnya berada dekat bantaran sungai untuk melakukan antisipasi banjir apabila curah hujan harian tinggi.
"Kami juga minta masyarakat untuk memelihara kebersihan saluran baik drainase perumahan ataupun sungai dan juga tidak membuang sampah sembarangan karena hal ini dapat memperlambat aliran air sehingga genangan surut lebih lama," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024