Pemerintah Kabupaten Bogor bersama Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, membahas penanganan Sungai Cileungsi yang mengalami pencemaran sehingga airnya kerap berwarna hitam.

"Hari ini Pemkab Bogor dan Pemkot Bekasi bertemu duduk bersama dalam rangka mendiskusikan mencari solusi atas permasalahan yang selama ini terjadi," ungkap Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu usai menerima kunjungan Penjabat Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhammad di kantornya, Cibinong, Bogor, Kamis.

Ia menyebutkan, dua pemerintah daerah ini telah menandatangani nota kesepakatan sejak tahun 2019, sehingga saat ini kedua belah pihak menindaklanjutinya dengan menyusun program bersama.

Asmawa menerangkan, Pemerintah Kabupaten Bogor, Pemerintah Kota Bekasi, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, membagi tugas dan kewenangan dalam menangani pencemaran Sungai Cileungsi.

"Pastinya semua dalam kerangka, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada warga Bogor dan Bekasi dalam rangka aktivitas penyelenggaraan pemerintahan," kata Asmawa yang merupakan Kepala Biro Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.

Kondisi Sungai Cileungsi kerap dikeluhkan masyarakat lantaran airnya tercemar, mulai dari menghitam hingga berbusa. Masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) bahkan sempat mengirimkan undangan terbuka kepada Bupati Bogor pada pertengahan September 2023, untuk melihat langsung kondisi Sungai Cileungsi.

Ketua KP2C Puarman mengatakan, surat undangan tersebut dibuat menyusul penanganan persoalan pencemaran Sungai Cileungsi yang diduga tercemar berat oleh limbah industri namun tak kunjung terselesaikan.

Ia mengungkapkan, pencemaran Sungai Cileungsi sudah berlangsung lama, bahkan lebih dari tujuh tahun. 

 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024