Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendaftarkan Jalur Rempah sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO atau organisasi internasional PBB yang membidangi bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.

"Jadi, untuk khusus pendaftaran saat ini kami sedang mengumpulkan property dan kelengkapan sejaka sudah 2 tahun yang lalu sudah di kumpulkan oleh tim direktorat pendidikan dan kebudayaan," kata Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Restu Gunawan dalam keterangannya, Jumat.

Menurut dia pengumpulan kelengakapan tersebut untuk melengkapi agar narasi lebih kuat untuk di daftarkan ke unesco agar tidak mengalamai kendala, dan kita butuh  strategi dan tehnik yang kuat untuk kita ajukan

"Kesulitannya tidak sulit, tapi kita harus melengkapi data agar saat kita ajukan itu tidak mengalami kendala. Tentu kita harus meriset yang dalam dari berbagai aspek peninggalan jalur rempah dan property-property yang mendalam dari yang diharapkan," katanya.

Ia mengatakan tertundanya pendaftaraan ke UNESCO karena kita butuh riset yang kuat dari data kita nanti.

"Kami ingin publik lebih sadar terhadap potensi jalur rempah sebagai warisan budaya dunia serta minat masyarakat untuk melakukan penelitian jalur rempah meningkat," katanya.

Selama masa residensi, peserta melakukan pencarian, penelitian, dan pengkajian terhadap naskah, manuskrip, objek, dan/atau tinggalan sejarah lainnya yang dinilai memiliki potensi sebagai sumber jalur rempah. 

"Setelah masa residensi selesai, para peserta melaksanakan publikasi preliminary research findings di masing-masing negara dan publikasi ketika kembali ke Indonesia," ungkap Restu Gunawan.

Pewarta: Pewarta Antara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023