Gempa berkekuatan 2.6 magnitudo kembali mengguncang sebagian besar wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (13/12), dan warga merasakan getaran yang cukup kencang sehingga berhamburan keluar ruangan, bahkan sejumlah sekolah memulangkan siswa mereka.
Informasi BMKG gempa yang terpusat di 6,90 Lintang Selatan (LS) dan 107,12 Bujur Timur (BT) atau berjarak delapan kilometer barat daya Kabupaten Cianjur dirasakan sangat kencang dan sempat menimbulkan suara gemuruh di sejumlah kecamatan seperti Cianjur, Cugenang, Warunkondang, dan Pacet.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Asep Sukma Wijaya saat dihubungi Rabu, mengatakan gempa yang dirasakan cukup kencang di wilayah kota Cianjur membuat warga berhamburan keluar ruangan, seperti sekolah, perkantoran, dan rumah sakit.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,2 di tenggara Sumbawa Barat NTT tidak berpotensi tsunami
"Kami sudah menyebar petugas untuk melakukan pendataan terkait kerusakan yang disebabkan gempa yang terjadi sekitar pukul 11.11 WIB. Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan akibat gempa," katanya.
Pihaknya mengimbau warga untuk tetap waspada dan tidak panik karena berdasarkan informasi dari BMKG gempa yang terjadi tidak menyebabkan kerusakan
."Kami berharap tidak ada kerusakan yang disebabkan gempa yang sejak satu pekan terakhir sering terjadi," katanya.
Baca juga: PVMBG catat ada peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Salak
Sementara akibat gempa yang terasa cukup kencang itu, membuat sejumlah siswa SD dan SMP di Kota Cianjur terpaksa dipulangkan guna menghindari hal yang tidak diinginkan, terlebih banyak siswa yang masih trauma dengan gempa tahun lalu.
"Kami terpaksa memulangkan siswa guna menghindari hal yang tidak diinginkan, karena sebagian besar bertahan di lapangan terbuka, tidak berani masuk kembali ke kelas. Getaran yang dirasakan cukup kencang, terutama yang kelasnya di lantai II," kata Guru SMPN Cianjur, Teti.
Hal serupa dirasakan beberapa orang pewarta yang sedang berkantor di PWI Cianjur. Mereka berhamburan keluar ruangan karena merasakan getaran gempa yang cukup kencang disertai suara gemuruh terutama yang berada di lantai II.
Baca juga: BMKG: Deformasi slab Lempeng Indo-Australia picu gempa M5,0 di wilayah Bengkulu
"Kami sedang membahas kegiatan di lantai II, tiba-tiba terasa getaran cukup kencang disertai suara gemuruh, kami sempat bertahan di luar kantor karena takut gempa susulan terjadi," kata pewarta TV nasional Gani Aris.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Informasi BMKG gempa yang terpusat di 6,90 Lintang Selatan (LS) dan 107,12 Bujur Timur (BT) atau berjarak delapan kilometer barat daya Kabupaten Cianjur dirasakan sangat kencang dan sempat menimbulkan suara gemuruh di sejumlah kecamatan seperti Cianjur, Cugenang, Warunkondang, dan Pacet.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Asep Sukma Wijaya saat dihubungi Rabu, mengatakan gempa yang dirasakan cukup kencang di wilayah kota Cianjur membuat warga berhamburan keluar ruangan, seperti sekolah, perkantoran, dan rumah sakit.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,2 di tenggara Sumbawa Barat NTT tidak berpotensi tsunami
"Kami sudah menyebar petugas untuk melakukan pendataan terkait kerusakan yang disebabkan gempa yang terjadi sekitar pukul 11.11 WIB. Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan akibat gempa," katanya.
Pihaknya mengimbau warga untuk tetap waspada dan tidak panik karena berdasarkan informasi dari BMKG gempa yang terjadi tidak menyebabkan kerusakan
."Kami berharap tidak ada kerusakan yang disebabkan gempa yang sejak satu pekan terakhir sering terjadi," katanya.
Baca juga: PVMBG catat ada peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Salak
Sementara akibat gempa yang terasa cukup kencang itu, membuat sejumlah siswa SD dan SMP di Kota Cianjur terpaksa dipulangkan guna menghindari hal yang tidak diinginkan, terlebih banyak siswa yang masih trauma dengan gempa tahun lalu.
"Kami terpaksa memulangkan siswa guna menghindari hal yang tidak diinginkan, karena sebagian besar bertahan di lapangan terbuka, tidak berani masuk kembali ke kelas. Getaran yang dirasakan cukup kencang, terutama yang kelasnya di lantai II," kata Guru SMPN Cianjur, Teti.
Hal serupa dirasakan beberapa orang pewarta yang sedang berkantor di PWI Cianjur. Mereka berhamburan keluar ruangan karena merasakan getaran gempa yang cukup kencang disertai suara gemuruh terutama yang berada di lantai II.
Baca juga: BMKG: Deformasi slab Lempeng Indo-Australia picu gempa M5,0 di wilayah Bengkulu
"Kami sedang membahas kegiatan di lantai II, tiba-tiba terasa getaran cukup kencang disertai suara gemuruh, kami sempat bertahan di luar kantor karena takut gempa susulan terjadi," kata pewarta TV nasional Gani Aris.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023