Depok (Antara Megapolitan) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Depok, Jawa Barat, memberi bekal pelaku usaha tersebut dengan memberikan pemahaman tentang ergonomi dan statistik.
"Kami membekali 30 UMKM pemahaman tentang ergonomi dan statistik dengan menggandeng Universitas Trisakti," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok, Fitriawan di Depok, Kamis.
Menurut dia, kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) seringkali dijalankan dengan cara tradisional sehingga UMKM tidak bisa menghitung laba dengan benar dan juga pasar yang dituju.
"Kekurangan inilah yang coba dibenahi Pemkot Depok agar pelaku usaha kecil ini bisa mengembangkan usahanya," katanya.
Dikatakannya untuk mendukung perkembangan UMKM di Kota Depok pihaknya memberikan pemahaman lebih kepada pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya. Hal tersebut dirasa penting agar capaian produksi yang dihasilkan dapat maksimal.
Dalam memberikan pemahaman kata Fitriawan, Pemerintah Kota Depok bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk Universitas Trisakti yang memberikan pemahaman metode statistika serta ergonomi agar dapat diimplementasikan dalam kegiatan usaha.
"Ini program Universitas Trisakti yang ditujukan untuk UMKM di Kota Depok. Kami ucapkan banyak terima kasih atas pelatihan yang diberikan," jelasnya.
Lebih lanjut Fitriawan mengatakan pelatihan ergonomi yang diberikan dapat menambah wawasan para pelaku usaha agar bekerja sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Fitriawan juga mengingatkan, pekerjaan yang membutuhkan rutinitas fisik dapat mengakibatkan kelelahan terus menerus yang berdampak negatif bagi kesehatan. Melalui pelatihan ini, pelaku usaha dapat mengetahui dan mempelajari kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki dalam menjalankan pekerjaan.
Selain itu, dengan pelatihan yang diberikan nantinya pelaku usaha dapat memahami tentang metode statistik perkembangan penjualan produksi yang dihasilkan.
"Dengan metode ini jumlah omzet yang didapat setiap harinya dapat terpantau dengan baik kenaikan atau pun penurunannya," ujarnya.
Untuk itu katanya jika kedua komponen tersebut dapat diterapkan, maka usaha yang dijalankan dapat maksimal tanpa mengalami hambatan yang besar. Ini dimaksud agar produksi yang dihasilkan UMKM terus meningkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Kami membekali 30 UMKM pemahaman tentang ergonomi dan statistik dengan menggandeng Universitas Trisakti," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok, Fitriawan di Depok, Kamis.
Menurut dia, kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) seringkali dijalankan dengan cara tradisional sehingga UMKM tidak bisa menghitung laba dengan benar dan juga pasar yang dituju.
"Kekurangan inilah yang coba dibenahi Pemkot Depok agar pelaku usaha kecil ini bisa mengembangkan usahanya," katanya.
Dikatakannya untuk mendukung perkembangan UMKM di Kota Depok pihaknya memberikan pemahaman lebih kepada pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya. Hal tersebut dirasa penting agar capaian produksi yang dihasilkan dapat maksimal.
Dalam memberikan pemahaman kata Fitriawan, Pemerintah Kota Depok bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk Universitas Trisakti yang memberikan pemahaman metode statistika serta ergonomi agar dapat diimplementasikan dalam kegiatan usaha.
"Ini program Universitas Trisakti yang ditujukan untuk UMKM di Kota Depok. Kami ucapkan banyak terima kasih atas pelatihan yang diberikan," jelasnya.
Lebih lanjut Fitriawan mengatakan pelatihan ergonomi yang diberikan dapat menambah wawasan para pelaku usaha agar bekerja sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Fitriawan juga mengingatkan, pekerjaan yang membutuhkan rutinitas fisik dapat mengakibatkan kelelahan terus menerus yang berdampak negatif bagi kesehatan. Melalui pelatihan ini, pelaku usaha dapat mengetahui dan mempelajari kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki dalam menjalankan pekerjaan.
Selain itu, dengan pelatihan yang diberikan nantinya pelaku usaha dapat memahami tentang metode statistik perkembangan penjualan produksi yang dihasilkan.
"Dengan metode ini jumlah omzet yang didapat setiap harinya dapat terpantau dengan baik kenaikan atau pun penurunannya," ujarnya.
Untuk itu katanya jika kedua komponen tersebut dapat diterapkan, maka usaha yang dijalankan dapat maksimal tanpa mengalami hambatan yang besar. Ini dimaksud agar produksi yang dihasilkan UMKM terus meningkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017