Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan turunnya harga LPG nonsubsidi diharapkan diikuti dengan peralihan pengguna bersubsidi di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Turunnya harga LPG Nonsubsidi ini diharapkan bisa menjadi peralihan yang saat ini masih banyak sektor pengguna yang bukan haknya menggunakan LPG Subsidi atau 3 Kg," kata Fahrougi, di Manado, Sabtu.
Dia mengatakan untuk harga isi ulang Bright Gas 5,5 Kg turun menjadi Rp97.000 per tabung dari Rp103.000, sedangkan harga isi ulang Bright Gas/LPG 12 Kg juga mengalami penurunan menjadi Rp202.000 per tabung dari Rp214.000," kata Fahrougi, di Manado, Sabtu.
Baca juga: Harga Bright gas nonsubsidi 12 kilogram di Bekasi tembus Rp199.000
Dia mengatakan harga jual tersebut berlaku di seluruh agen resmi yang ditunjuk Pertamina.
Ia menjelaskan Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi berkomitmen untuk menyediakan energi untuk seluruh masyarakat, termasuk penyediaan Liquefied Petroleum Gas (LPG).
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Pertamina menurunkan harga LPG Nonsubsidi secara berkala dengan mengikuti tren harga rata-rata publikasi Contract Price Aramco (CPA) serta nilai tukar mata uang Rupiah.
Penyesuaian harga LPG dilakukan setelah melakukan evaluasi pada tren CPA pada periode November 2023, dimana harga satuan Rupiah per Kilogram (Rp/Kg) mengalami penurunan sebagai dampak melemahnya nilai tukar mata uang Dollar terhadap Rupiah.
Baca juga: Penurunan Harga Elpiji Belum Signifikan
Pertamina menurunkan harga LPG Non Subsidi ini yaitu Bright Gas 5,5 Kg dan Bright Gas/LPG 12 Kg. Penurunan tersebut berlaku mulai tanggal 22 November 2023.
Fahrougi menjelaskan harga LPG bersubsidi tidak mengalami perubahan. Adapun untuk penetapan harga patokan LPG 3 Kg atau LPG bersubsidi menjadi kewenangan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 253.K/12/MEM/2020 tentang Harga Patokan Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 Kilogram.
“Dalam kurun waktu terakhir, tren harga CP Aramco mengalami penurunan, sehingga Pertamina turut melakukan penyesuaian berupa penurunan harga untuk LPG nonsubsidi 5,5 Kg dan 12 Kg. Untuk produk nonsubsidi prinsipnya menyesuaikan harga pasar,” kata Fahrougi.
Baca juga: Pemasaran Produk Bright Gas Nonsubsidi Diujicoba
Diketahui harga LPG Nonsubsidi memiliki sejumlah keunggulan yakni dua kali lebih aman dengan teknologi DSVS (Double Spindle Valve System) untuk mencegah terjadinya kebocoran gas serta dilengkapi dengan Seal Cap Hologram pada bagian valve tabung untuk menjamin kualitas dan kuantitas isi LPG serta dengan kemasan 5,5 Kg cukup ringan dan mudah dibawa.
Para konsumen LPG Nonsubsidi juga bisa menikmati layanan pesan antar melalui Pertamina Delivery Service dengan telepon/whatsapp ke PCC 135 atau melalui website www.brightgas.co.id ataupun pembelian langsung ke Agen/Outlet resmi Pertamina dan juga modern outlet lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Turunnya harga LPG Nonsubsidi ini diharapkan bisa menjadi peralihan yang saat ini masih banyak sektor pengguna yang bukan haknya menggunakan LPG Subsidi atau 3 Kg," kata Fahrougi, di Manado, Sabtu.
Dia mengatakan untuk harga isi ulang Bright Gas 5,5 Kg turun menjadi Rp97.000 per tabung dari Rp103.000, sedangkan harga isi ulang Bright Gas/LPG 12 Kg juga mengalami penurunan menjadi Rp202.000 per tabung dari Rp214.000," kata Fahrougi, di Manado, Sabtu.
Baca juga: Harga Bright gas nonsubsidi 12 kilogram di Bekasi tembus Rp199.000
Dia mengatakan harga jual tersebut berlaku di seluruh agen resmi yang ditunjuk Pertamina.
Ia menjelaskan Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi berkomitmen untuk menyediakan energi untuk seluruh masyarakat, termasuk penyediaan Liquefied Petroleum Gas (LPG).
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Pertamina menurunkan harga LPG Nonsubsidi secara berkala dengan mengikuti tren harga rata-rata publikasi Contract Price Aramco (CPA) serta nilai tukar mata uang Rupiah.
Penyesuaian harga LPG dilakukan setelah melakukan evaluasi pada tren CPA pada periode November 2023, dimana harga satuan Rupiah per Kilogram (Rp/Kg) mengalami penurunan sebagai dampak melemahnya nilai tukar mata uang Dollar terhadap Rupiah.
Baca juga: Penurunan Harga Elpiji Belum Signifikan
Pertamina menurunkan harga LPG Non Subsidi ini yaitu Bright Gas 5,5 Kg dan Bright Gas/LPG 12 Kg. Penurunan tersebut berlaku mulai tanggal 22 November 2023.
Fahrougi menjelaskan harga LPG bersubsidi tidak mengalami perubahan. Adapun untuk penetapan harga patokan LPG 3 Kg atau LPG bersubsidi menjadi kewenangan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 253.K/12/MEM/2020 tentang Harga Patokan Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 Kilogram.
“Dalam kurun waktu terakhir, tren harga CP Aramco mengalami penurunan, sehingga Pertamina turut melakukan penyesuaian berupa penurunan harga untuk LPG nonsubsidi 5,5 Kg dan 12 Kg. Untuk produk nonsubsidi prinsipnya menyesuaikan harga pasar,” kata Fahrougi.
Baca juga: Pemasaran Produk Bright Gas Nonsubsidi Diujicoba
Diketahui harga LPG Nonsubsidi memiliki sejumlah keunggulan yakni dua kali lebih aman dengan teknologi DSVS (Double Spindle Valve System) untuk mencegah terjadinya kebocoran gas serta dilengkapi dengan Seal Cap Hologram pada bagian valve tabung untuk menjamin kualitas dan kuantitas isi LPG serta dengan kemasan 5,5 Kg cukup ringan dan mudah dibawa.
Para konsumen LPG Nonsubsidi juga bisa menikmati layanan pesan antar melalui Pertamina Delivery Service dengan telepon/whatsapp ke PCC 135 atau melalui website www.brightgas.co.id ataupun pembelian langsung ke Agen/Outlet resmi Pertamina dan juga modern outlet lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023