Departemen Kajian dan Aksi Strategis Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis  Universitas Indoneaia (BEM FEB UI) menggelar Sarasehan Untuk Negeri (Seruni) merupakan ruang diskusi, edukasi, dan ekspresi dalam isu sosial-politik yang inklusif bagi masyarakat Indonesia..

"Setiap tahunnya, Seruni memiliki visi untuk menghadirkan solusi bagi suatu permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia," kata Project Officer Guswira Danang Sutowijoyo Hartono di Kampus UI Depok, Rabu.

Solusi tersebut dihadirkan melalui gagasan-gagasan yang disampaikan oleh pembicara Seruni melalui perspektif sudut pandang yang berbeda-beda.

Baca juga: LPEM FEB UI luncurkan White Paper narasi perekonomian Indonesia

Pada tahun ini, Seruni telah memasuki tahun kesembilan sejak pertama kali hadir pada tahun2015.

Di tahun yang kesembilan ini, Seruni  membawakan tema “Pathway to thePromised Nation: Resolving Indonesia’s Political Paradox through the 2024 Election.

Sudah dua belas Pemilu di Indonesia sejak 1955. Meskipun diharapkan para pemimpin yang terpilih dapat memenuhi janji kampanye, seringkali setelah terpilih, janji tersebut tidak terwujud.

Baca juga: Guru Besar FEB UI soroti pentingnya digitalisasi

Seruni ke-9 ingin menyoroti "political paradox" di mana ide-ide perbaikan seringkali tidak menjadi fokus utama dalam Pemilu, melainkan kompetisi “branding” calon.

Melalui istilah "Resolving", Seruni berharap dapat memberikan solusi untuk mengatasi fenomena ini dalam Pemilu 2024, agar Indonesia dapat memiliki pemimpin yang membawa negara ke masa depanyang dijanjikan.

Seruni ke-9 memiliki berbagai rangkaian acara, mulai dari pre-event hingga main event.

Baca juga: LPEM FEB UI beri usulanusul langkah prioritas untuk pemerintah masa depan

Acara pertama adalah Seruni Talks. Seruni Talks menghadirkan dialog terkait tema tertentu yang berkaitan dengan The Insight dengan tujuan membahas topik tersebut secara lebih lugas bersama praktisi yang sudah terjun langsung ke lapangan sebagai narasumber.

Untuk acara hari ini pembicara terbagi menjadi dua untuk sesi pertama Prof. Yusril Ihza Mahendra, Prof Bambang Brodjonegoro dan Haris Azhar.  Sesi keduanya Faldo Maldini, Panda Nababan, Feri Amsari, dan Fakhri Hamzah.

Seorang mahasiswa Audie Hisyam mengapresiasi adanya acara diskusi politik yang digagas oleh Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FEB UI. Menurut dia, pemilih muda cukup banyak pada pemilu 2024.

Diharapkan, kegiatan ini pun dinilai bermanfaat karena memberikan pemahaman kepada generasi muda  terkait penting berpartisipasi di dalam pemilu.

"Ini bisa jadi sarana edukasi untuk mengetahui bagaimana proses pemilu dan bagaimana proses penentuan kebijakan dari berbagai perspektif dari segi ekonomi ataupun politik dan hukum. Jadi kita bisa melihat acara ini tuh hal yang sangat baik untuk edukasi proses pemilihan pemilu," ujar dia.

Hal yang sama juga disampaikan, Anita mengatakan, SERUNI mengajarkan para pemilih pemula dalam memilih calon presiden dan wakil presiden.

"Dilihat bukan hanya visi misinya saja tapi bagaimana nanti 10 tahun ke depan atau 20 ke depan, dan menghadapi Pemilu 2024 saya jujur masih bingung karena belum ada pengalaman, tapi dengan adanya kegiatan ini saya bisa upgrade pengetahuan untuk memilih capres-cawapres yang terbaik," ujar dia.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023