Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menyalurkan 40 sapi potong kepada dua kelompok tani dewasa (KTD) sebagai bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memperbanyak ternak sapi dalam negeri melalui program inseminasi buatan.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Abdul Rachim di Kota Bogor, Jumat, menyampaikan bahwa pemerintah memiliki keinginan untuk meningkatkan populasi dan produksi sapi potong untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Program pemerintah memberikan sapi kepada kelompok tani dewasa di berbagai daerah di Indonesia termasuk Kota Bogor harapannya jumlah populasi sapi ternak sapi potong ini meningkat, sehingga ketergantungan pada impor semakin berkurang," katanya.

Baca juga: Program inseminasi buatan Purwakarta diklaim berhasil tingkatkan produksi sapi

Dedie Rachim bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor mewakili Kementan menyerahkan bantuan 40 ekor sapi potong kepada KTD Gerakan Masyarakat Mandiri Raya (Gemmar) di Kampung Bubulak, Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor utara dan KTD Berkah Tani Mekarwangi RT 1/7 Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Tanah Sareal, Kamis (16/11).

Sebanyak 40 ekor sapi ini merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Unit Pelaksana Teknis Pusat Balai Veteriner Subang melalui dana program aspirasi DPR RI oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Endang Setyawati Thohari.

Puluhan sapi ini disalurkan dan diserahkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor sebagai bantuan ternak sapi pengembangan ternak ruminansia sapi potong tahun anggaran 2023.

Baca juga: Sperma sapi "Belgian Blue" siap diproduksi 2019

Masing-masing kelompok tani tersebut menerima 20 ekor sapi betina jenis peranakan ongole (PO).

Untuk memperbanyak ternak sapi Indonesia, kata Dedie, memerlukan proses yang cukup panjang lantaran kekurangan ketersediaan lahan di berbagai daerah, termasuk di Kota Bogor.

"Di Kota Bogor lebih banyak pemukiman perkotaan. Nah, keterbatasan lahan di Kota Bogor ini disikapi dengan sebuah metode peternakan yang tepat yang tidak menimbulkan bau ya dan juga bisa berkembang bersama-sama tanpa ada gangguan polusi atau gangguan kesehatan dan sebagainya," ujarnya.

Baca juga: Lampung Panen 1.000 Sapi Hasil Inseminasi Buatan

Selanjutnya kata Dedie, bantuan ini akan disinergikan dengan dinas terkait sehingga berkelanjutan.

"Harapannya KTD bekerja sama  dengan dinas, terutama untuk inseminasi buatannya sehingga nanti produktivitasnya tinggi, kalau bisa dalam satu tahun menghasilkan satu sapi. Harapannya dua kali lipat 1 tahun bereproduksi," ujarnya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023