Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih melayani permintaan air bersih dari warga di sejumlah desa yang masih kesulitan mendapatkan air bersih bekerja sama dengan BPBD dan Perumdam Cianjur, meski Cianjur sudah mulai diguyur hujan.
Kepala Markas PMI Cianjur, Fajar Aciana di Cianjur Senin, mengatakan permintaan air bersih dari sejumlah desa di Kecamatan Cugenang berasal dari warga penyintas yang masih tinggal di dalam hunian darurat, sehingga pihaknya memberikan dua kali pelayanan setiap hari.
"Permintaan air bersih dari warga sudah mulai berkurang sejak satu pekan terakhir, namun kembali meningkat sejak dua hari terakhir terutama untuk fasilitas umum seperti pusat layanan kesehatan, sekolah dan hunian darurat," katanya.
Baca juga: 15 truk tangki air PMI masih terus bergerak salurkan bantuan air bersih di Cianjur
Baca juga: PMI Bantul bangun pipanisasi air bersih sepanjang 8.000 meter untuk korban gempa Cianjur
Setiap hari pihaknya menyalurkan 10 ribu liter air bersih menggunakan satu unit mobil tangki ke sejumlah titik pendistribusian di Kecamatan Cugenang dan Kecamatan Cianjur bekerjasama dengan BPBD dan Perumdam Cianjur.
Pihaknya menargetkan pendistribusian air akan terus dilakukan selama masih ada permintaan dari fasilitas umum atau warga penyintas yang membutuhkan. "Namun ke depan sifatnya situasional selama tingkat kebutuhan masih tinggi," katanya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan sudah menginstruksikan ke dinas terkait, BPBD Cianjur, Perumdam dan PMI Cianjur, untuk tetap memberikan pelayanan air bersih ke sejumlah desa dan kecamatan yang masih membutuhkan karena hujan yang turun belum merata.
Baca juga: Srikandi PMI diterjunkan bantu penyaluran air bersih ke pengungsian korban gempa
"Saya sudah minta langsung untuk pelayanan air bersih tetap berjalan ketika permintaan warga masih tinggi, meski sudah mulai masuk musim penghujan namun belum merata di seluruh wilayah Cianjur," katanya.
Seiring masuknya musim penghujan, pihaknya juga meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadinya bencana alam terutama warga yang tinggal di wilayah rawan bencana alam banjir dan longsor.
"Semua harus waspada karena Kabupaten Cianjur merupakan wilayah rawan terjadi bencana alam kedua di Jawa Barat, tidak hanya di selatan termasuk di utara dan perkotaan. Seiring masuknya musim penghujan semua harus siaga dan waspada bencana," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Kepala Markas PMI Cianjur, Fajar Aciana di Cianjur Senin, mengatakan permintaan air bersih dari sejumlah desa di Kecamatan Cugenang berasal dari warga penyintas yang masih tinggal di dalam hunian darurat, sehingga pihaknya memberikan dua kali pelayanan setiap hari.
"Permintaan air bersih dari warga sudah mulai berkurang sejak satu pekan terakhir, namun kembali meningkat sejak dua hari terakhir terutama untuk fasilitas umum seperti pusat layanan kesehatan, sekolah dan hunian darurat," katanya.
Baca juga: 15 truk tangki air PMI masih terus bergerak salurkan bantuan air bersih di Cianjur
Baca juga: PMI Bantul bangun pipanisasi air bersih sepanjang 8.000 meter untuk korban gempa Cianjur
Setiap hari pihaknya menyalurkan 10 ribu liter air bersih menggunakan satu unit mobil tangki ke sejumlah titik pendistribusian di Kecamatan Cugenang dan Kecamatan Cianjur bekerjasama dengan BPBD dan Perumdam Cianjur.
Pihaknya menargetkan pendistribusian air akan terus dilakukan selama masih ada permintaan dari fasilitas umum atau warga penyintas yang membutuhkan. "Namun ke depan sifatnya situasional selama tingkat kebutuhan masih tinggi," katanya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan sudah menginstruksikan ke dinas terkait, BPBD Cianjur, Perumdam dan PMI Cianjur, untuk tetap memberikan pelayanan air bersih ke sejumlah desa dan kecamatan yang masih membutuhkan karena hujan yang turun belum merata.
Baca juga: Srikandi PMI diterjunkan bantu penyaluran air bersih ke pengungsian korban gempa
"Saya sudah minta langsung untuk pelayanan air bersih tetap berjalan ketika permintaan warga masih tinggi, meski sudah mulai masuk musim penghujan namun belum merata di seluruh wilayah Cianjur," katanya.
Seiring masuknya musim penghujan, pihaknya juga meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadinya bencana alam terutama warga yang tinggal di wilayah rawan bencana alam banjir dan longsor.
"Semua harus waspada karena Kabupaten Cianjur merupakan wilayah rawan terjadi bencana alam kedua di Jawa Barat, tidak hanya di selatan termasuk di utara dan perkotaan. Seiring masuknya musim penghujan semua harus siaga dan waspada bencana," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023