Institut Agama Islam (IAI) Tazkia Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyatakan ingin memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dengan Maroko dalam hal keuangan syariah.

Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Kerja Sama IAI Tazkia, Abdul Azis di Sentul, Bogor, Selasa, mengungkapkan Institut Tazkia telah memiliki hubungan yang kuat dengan lembaga-lembaga pendidikan di Maroko dalam bidang keuangan dan perbankan syariah.

Institut Tazkia juga menjadi salah satu tempat yang dikunjungi delegasi Komite Syariah bersama rombongan ulama Maroko dalam lawatannya di Indonesia pada Senin (6/11).

“Institut Tazkia sebagai kampus pelopor ekonomi syariah di Indonesia telah menjadi salah satu partner Kampus Mohammed V Maroko dalam bidang pendidikan, khususnya di bidang ekonomi Syariah,” kata Abdul Azis.

Baca juga: Ulama Maroko dukung Indonesia bela Palestina

Delegasi Komite Syariah Maroko hadir dalam seminar Internasional yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan dosen yang berlangsung di Ruang Internasional Gedung A Lantai 3, Kampus IAI Tazkia, Bogor.

Abdul Azis dalam seminar tersebut membahas beberapa hal tentang perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia, mulai dari tantangan regulasi, inovasi hingga kepatuhan syariah.

“Karakteristik keuangan syariah Indonesia, sebagian besar pelaku jasa keuangan syariah di dalamnya telah menyasar industri riil, dimana Indonesia memiliki pelaku UMKM yang cukup besar,” ujar Abdul Azis.

Institut Tazkia, kata dia, juga memiliki mitra strategis lainnya, seperti lembaga asuransi, kemudian lembaga pemerintahan seperti Bank Indonesia, OJK, MUI, serta KNEKS dalam membangun infrasturktur dan sumber daya keuangan syariah.

Baca juga: IAI Tazkia Bogor wisuda 448 lulusan baru

"Tazkia juga hadir dalam menyasar industri riil para UMKM melalui Lembaga BTTM yang Tazkia bentuk sejak tahun 2009. Tercatat sampai hari ini terdapat lebih dari 1.000 pelaku UMKM yang kami bina dengan potensi data sekitar Rp1,5 miliar," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Komite Syariah Maroko Muhammad Al-Ruqi mengaku senang berkunjung ke Indonesia, terlebih Indonesia memiliki jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, sehingga dinilai memiliki potensi yang besar dalam keuangan syariah.

“Agama Islam mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk tentang pengaturan keuangan, sehingga dalam agama Islam bisa memenuhi kebutuhan hidup. Namun, dalam penerapan harus mengupayakan yang halal dan hal tersebut yang diambil dari turots Islami,” kata Muhammad Al-Ruqi.

Baca juga: IAI Tazkia kukuhkan Syafii Antonio sebagai guru besar Ilmu Ekonomi Islam

Ia mengucapkan terima kasih kepada Indonesia, karena terus menerus mendukung Bela Palestina. Muhammad Al-Ruqi menyampaikan dukungannya untuk Indonesia menyerukan gerakan bela Palestina.

"Orang-Orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh sakit, seluruh tubuhnya ikut merasakan," tuturnya.

Mengakhiri kunjungannya di Institut Tazkia, Muhammad Al-Ruqi beserta rombongan mengunjungi wilayah pembinaan UMKM dari Institut Tazkia di wilayah Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023