Kepala Komite Syariah Maroko, Muhammad Al-Ruqi berkunjung ke Institut Tazkia, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (6/11). Rombongan Ulama Maroko tersebut menyampaikan rasa sedih yang amat mendalam terhadap keadaan saudara Muslim di Palestina.

Muhammad Al-Ruqi mengisi acara seminar International yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan dosen, yang merupakan salah satu agenda lawatannya di Indonesia.

Ia merasa senang berkunjung ke Indonesia, terlebih Indonesia memiliki jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia yang berarti memiliki potensi demand yang besar dalam keuangan syariah.

Baca juga: IAI Tazkia Bogor wisuda 448 lulusan baru

Beliaupun mengungkapkan rasa terima kasih kepada Indonesia karena terus menerus mendukung Bela Palestina.

“Agama Islam mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk tentang pengaturan keuangan sehingga dalam agama Islam bisa memenuhi kebutuhan hidup. Namun dalam penerapan harus mengupayakan yang halal bagi hal tersebut yang diambil dari turots Islami.,” kata Muhammad Al-Ruqi.
 
Kepala Komite Syariah Maroko, Muhammad Al-Ruqi beserta rombongan Ulama Maroko berkunjung ke Institut Tazkia, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (6/11). (Foto rilis).

Pada akhir pemaparannya Muhammad Al-Ruqi menyampaikan dukungannya untuk Indonesia menyerukan gerakan Bela Palestina.

Beliau menyampaikan bahwa orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuhnya ikut merasakan.

Dalam acara seminar International tersebut, Muhammad Al-Ruqi bersama Wakil Rektor bidang Inovasi dan Kerjasama Institut Tazkia, Abdul Azis membahas beberapa hal tentang perkembangan Industri Keuangan Syariah di Indonesia mulai dari tantangan regulasi, inovasi dan kepatuhan syariah.

Baca juga: IAI Tazkia kukuhkan Syafii Antonio sebagai guru besar Ilmu Ekonomi Islam

Acara seminar International tersebut berlangsung di Ruang International Gedung A Lantai 3, Kampus Institut Tazkia, Bogor.

Abdul Azis juga menyampaikan beberapa hal tentang prioritas di sector Pendidikan tinggi dan peluang kolaborasi antara Institut Tazkia dengan negara Maroko.

“Institut Tazkia sebagai kampus pelopor ekonomi syariah di Indonesia telah menjadi salah satu partner Kampus Mohammed V Maroko dalam bidang Pendidikan khususnya di bidang ekonomi Syariah. Institut Tazkia telah memiliki hubungan yang kuat dengan Lembaga-lembaga Pendidikan di Maroko dalam bidang keuangan dan perbankan syariah,” Ungkap Abdul Azis
 
Kepala Komite Syariah Maroko, Muhammad Al-Ruqi beserta rombongan Ulama Maroko berkunjung ke Institut Tazkia, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (6/11). (Foto rilis).

Institut Tazkia juga memiliki mitra strategis lainnya seperti Lembaga asuransi di Indonesia dan juga Lembaga pemerintahan seperti Bank Indonesia, OJK, MUI, dan KNEKS dalam membangun infrasturktur dan sumber daya dalam bidang keuangan syariah.

Abdul Azis menyampaikan ucapan terimakasih kepada delegasi Komite Syariah Maroko karena telah menjadikan Institut Tazkia sebagai kampus yang dipilih dalam rangkaian kunjungan di Indonesia.

Harapannya, hubungan Tazkia dengan Maroko ini dapat memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Maroko dalam hal keuangan syariah.

Baca juga: Ardhariksa Zukhruf Kurniullah jadi Rektor Institut Tazkia 2023-2027

Mengakhiri kunjungannya di Institut Tazkia, Muhammad Al-Ruqi beserta rombongan mengunjungi wilayah pembinaan UMKM dari Institut Tazkia di wilayah Babakan Madang, Kab.Bogor.

“Karakteristik keuangan syariah Indonesia, sebagaian besar pelaku jasa keuangan syariah di dalamnya telah menyasar industri riil, dimana Indonesia memilki pelaku UMK yang cukup besar,” Kata Abdul Azis

Menurutnya, Tazkia hadir juga dalam menyasar industri rill para UMKM melalui Lembaga BTTM yang Tazkia bentuk sejak tahun 2009 Tercatat sampai hari ini terdapat lebih dari 1000 Pelaku UMKM yang kami bina dengan potensi data sekitar 1,5 milyar.

Pewarta: Rilis

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023